Tak hanya manusia saja yang dapat mengalami cacingan, ternyata kucing pun juga dapat terserang cacing ini lho, dan kami akan membahas mengenai obat cacing kucing yang pas untuk kalian gunakan.
Cacing ini merupakan parasit yang hidup di dalam sistem pencernaan, baik pada anak kucing maupun kucing yang sudah dewasa.
Adapun berbagai penyebab yang dapat membuat si kucing ini dapat terserang cacing.
Untuk anak kucing sendiri dapat ditularkan dari induknya ketika menyusui.
Tak hanya itu saja, anak kucing juga dapat terinfeksi cacing melalui beberapa hal.
Diantaranya seperti infeksi cacing tambang lewat kulit, cacing pita lewat kutu, hewan pengerat, dan juga kelinci yang telah terinfeksi.
Serta melalui makanan yang kemudian ditelan oleh si meong.
Sebab serangan cacing ini sangat umum terjadi pada si meong, maka kalian harus mengetahui berbagai gejala cacingan yang diderita si meong.
Agar kalian dapat memberikan penanganan kepada si meong yang terkena cacingan secepat mungkin. Informasi selengkapnya simak ulasan di bawah ini.
Ciri Ciri Kucing Cacingan
1. Kucing Kurus & Buncit
Kucing yang mempunyai banyak cacing di dalam badannya akan menampakan ciri dari perutnya yang buncit.
Namun hanya mempunyai sedikit lemak pada bagian ruas tulang belakang ataupun pinggul (kurus).
Perut si meong ini akan nampak membengkak, bundar yang terlihat seperti kekenyangan.
Dan pada kasus cacingan ini, pembengkakan akan terjadi pada bagian bawah badan kucing sehingga si kucing akan nampak seperti tengah hamil.
Adapun perbedaan yang mencolok antara kucing gemuk dengan kucing yang memiliki perut bunci. Di mana pada bagian tubuh kucing yang buncit pada bagian badan yang lain akan nampak kurus.
Cacing gelang merupakan penyebab utama dari perut buncit yang terjadi pada si meong, walaupun cacing jenis lain juga dapat menimbulkan gejala seperti ini.
2. Perhatikan Bantalan Lemak
Pada waktu kalian mengelus ruas dari tulang belakang si meong yang sehat, maka kalian akan merasakan adanya benjolan pada sepanjang ruas tulang belakang.
Namuan benjolan yang kita pegang tersebut akan terasa tajam.
Hal tersebut disebabkan adanya bantalan lemak di bagian tulang kucing. Kucing yang mempunyai banyak cacing di dalam tubuhnya tidak akan mempunyai bantalan lemak itu.
Sehingga, ketika kalian mengelus punggung serta pinggul kucing, maka kalian akan merasakan tulang kucing yang tajam.
“Pengondisian” tubuh merupakan metode untuk mengukur kadar lemak yang meneyelimuti tulang kucing.
Pada beberapa bagian tubuh seperti pada ruas tulang belakang, paha, dan juga pinggul merupakan wilayah yang baik untuk melakukannya.
3. Kondisi Bulu Kucing
Parasit yang menyerang pencernaan tubuh akan mencuri banyak nutrisi yang berasal dari makanan si meong.
Hal tersebut berarti, kucing tidak akan memperoleh vitamin, mineral, serta protein yang diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh serta kesehatan bulunya.
Maka dari itu, kalian akan menjumpai beberapa tanda dibawah ini apabila kucing kalian terserang cacing:
- Bulu terlihat kusam.
- Bulu terlihat tidak berkilau.
- Bulu terlihat kusut.
4. Kucing Muntah / Diare
Cacing dapat mengganggu pencernaan di dalam tubuh kucing, maka dari itu akan menyebabkan si meong terkena diare serta muntah.
Jumlah cacing yang menumpuk juga bisa merusak kesehatan lambung serta dapat menimbukan muntah parah yang berpotensi mematikan pada si meong.
Kucing yang terserang cacingan juga memiliki nafsu makan yang berkurang.
Ada beberapa kasus juga di mana si kucing ini dapat memuntahkan sebundel cacing yang nampak seperti spageti yang tengah menggeliat-geliat.
Apabila si meong mulai muntah yang tidak terkontrol, maka kalian harus membawanya ke klinik dokter hewan secepatnya!
5. Warna Gusi Kucing
Terdapat beberapa macam cacing, khususnya cacing tambang yang dapat menyebabkan pendarahan di bagian lambung.
Yang di mana akan membuat si meong mengalami pendarahan secara perlahan.
Pendarahan tersbeut dapat dikarenakan si meong terkena anemia, sehingga membuat kucing tersebut nampak lemah dan lesu, apabila pendaharannya cukup parah.
Untuk anak kucing sendiri, hal seperti itu dapat menyebabkan kematian.
Kalian dapat mengenali gejala anemia yang terjadi pada kucing dengan mengangkat bibir si meong serta memperhatikan gusinya.
Gusi sehat pada umumnya akan berwarna merah muda. Namun untuk kucing yang menderita anemia, pada bagian gusinya akan terlihat berwarna putih, abu-abu, atau ada juga yang berwarna merah muda yang pudar.
6. Gejala Anak Kucing Cacingan
Anak kucing yang terserang cacingan biasanya akan nampak lemah serta tidak bersemangat.
Itu berarti, si kitten tersebut tidak mengalami pertumbuhan seperti saudara-saudara kandungnya yang lain.
Kitten akan nampak berbadan lebih kecil, tidak semangat, mempunyai bulu berwarna kusam, mempunyai perut yang buncit. Serta mempunyai lemak yang berlebih pada bagian tulang rusuk serta tulang belakang.
- Apabila kalian tidak mempunyai si kitten yang lain untuk kalian bandingkan, maka kalian akan lebih sulit untuk mengetahuinya.
Namun, si kitten yang sehat pada umumnya akan terlihat bersinar, ceria, gemuk, serta mempunyai bulu yang lembut nan berkilau. - Jumlah cacing yang telah menumpuk di dalam badan si kitten akan berdampak seumur hidup.
Maka dari itu, akan menimbulkan kesehatan si kitten tidak berjalan optimal sepanjang hidupnya.
Dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
7. Memeriksa Kutu
Kutu yang hinggap pada tubuh si kucing juga dapat menjadi penyebab adanya telur cacing pita di dalam tubuh si meong.
Pada saat si meong mematut diri, meong biasanya akan memakan kutu yang tersangkud di bulunya.
Maka dari itu, telur dari cacing pita bisa masuk ke dalam sistem pencernaan si kucing.
- Sebetulnya, dibandingkan mencari kutu pada bulu si kucing, akan lebih mudah juka kalian mencari kotoran si kutu.
Kotoran kutu merupakan darah kering yang telah dikeluarkan oleh kutu serta terlihat seperti gula yang terdapat di bulu hewan yang terserang kutu. - Dalam mencari kotoran kutu terebut, kalian cukup dengan menyisir bulu si meong secara berlawanan arah serta mencari bintik-bintik kecil yang ada di dekat akar bulu kucing.
- Dalam memastikan jika bintik yang kalian temukan merupakan kotoran kutu (bukan debu maupuan ketombe), maka taruhlah bintik tersebut di atas selembar tisu basah yang berwarna putih di atasnya.
Sebab, apabila bintik tersebut merupakan kotoran kutu, maka akan berubah warna menjadi merah atau oranye, sebab bintik tersebut merupakan darah yang telah mengering. - Apabila kalian menjumpai kutu ataupun kotorannya, kalian juga harus menyingkirkan kutu di badan kucing serta tak lupa menjaga kebersihan lingkungan sekitar kalian. (Sebagai contoh rumah serta tempat tidur).
Mengidentifikasi Jenis Cacing
1. Identifikasi Jenis Cacing
Apabila kalian mengira jika si meong kesayangan terserang cacing, maka yang pertama harus dilakukan yaitu mengidentifikasi jenis cacing yang menyerang.
Tahap ini akan membikin kalian tahu mengenai obat apakah yang efektif untuk membasmi cacing tersebut.
2. Cari Cacing Telur Pita
Caranya dengan cara melihat pada bagian bawah ekor si meong.
Kumpulan dari telur cacing pita biasanya akan bermigrasi menuju anus kucing serta akan terjebak di bulu yang ada sekitar rectum.
Telur cacing ini biasanya berwarna putih gading serta terlihat macam beras, biji mentimun, maupun biji wijen.
- Telur cacing dapat tersangkut pada tempat tidur kucing, sehingga kalian juga harus memeriksa tempat tidurnya.
- Apabila kalian menjumpai telur cacing yang sedang bermigrasi. Maka kalian harus membawa si meong segera ke dokter hewan untuk diberikan perawatan terhadap infeksi dari cacing pita itu.
3. Memeriksa Poop Kucing
Metode ini akan lebih mudah kalian lakukan apabila si meong memakai kotak pasir kucing.
Kalian dapat memeriksa adanya cacing pada poop si meong.
Terkadang, terdapat cacing yang akan langsung nampak pada permukaan kotoran kucing. Namun, ada juga kemungkinan besar bahwa kalian harus memakai sarung tangan plasti. Serta kalian harus menggunakan alat yang dapat digunakan untuk membuang sekaligus memeriksa cacing yang terdapat di dalam kotoran si meong.
- Cacing pita pada umumnya memiliki warna putih gading, nampak datar, serta beruas. Memiliki panjang sekitar 10 hingga 70 cm.
- Dipylidium caninum:
Kucing dapat terserang cacing pita karena memakan kutu yang telah terinfeksi si telur cacing pita itu sendiri. - Taenia taeniaeformis:
Si meong dapat terserang cacing pita ini pada waktu berburu, menangkap, serta memakan hewan pengerat yang telah terinfeksi cacing pita.
4. Mengetahui Jenis Cacing Gelang
Cacing gelang merupakan sejenis cacing yang nampak seperti mi atau spageti.
Pada umumnya, cacing gelang ini memiliki panjang sekitar 5 hingga 10 cm.
Terdapat dua macam dari cacing gelang ini, di mana dari kedua macam cacing ini dapat kalian peroleh dengan melalui tahapan cara seperti berikut:
- Toxocara cati:
Cacing ini dapat kalian peroleh lewat air susu dari induk kucing. Serta dominanya cacing ini akan menyerang anak kucing yang telah terinfeksi sejak lahir.
Cacing gelang jenis ini adalah penyebab utama dari perut buncit yang diderita oleh si kitten serta dapat membuat kitten muntah sekaligus diare. - Toxascaris leonine:
Cacing gelang jenis ini bisa kalian peroleh pada waktu melakukan kontak langsung dengan kucing lain yang telah terinfeksi atau poop dari hewan pengerat.
Cacing gelang jenis ini biasanya akan terlihat di dalam muntahan maupun kotoran kucing.
5. Mengetahui Jenis Cacing Tambang
Cacing tambang merupakan jenis cacing yang memiliki ukuran kecil (0,5 hingga 1 cm). Serta berbentuk keriting di mana mulutnya berbentuk seperti kail.
Cacing ini merupakan cacing yang sangat sulit untuk kita lihat dengan mata telanjang.
Ancylostoma duodenalis ini dapat kita jumpai pada air susu dari induk kucing.
Dan si anak kucing juga dapat terkena infeksi dari cacing ini hanya dengan berjalan pada alas yang kotor yang telah terinfeksi cacing ini.
- Cacing ini memiliki bentuk mulut yang menyerupai gigi serta biasanya menempel di dalam usus halus.
Serta dapat mengeluarkan antikoagulan yang menimbulkan kebocoran darah di dalam lambung.
Apabila si meong telah terinfeksi cacing ini, maka ia akan menderita anemia, nampak tidak bertenaga, serta pertumbuhannya terhambat.
6. Meminta Dokter Memeriksa Cacing Hati
Sebetulnya, cacing hati ini lebih sering dijumpai pada anjing dibandingan dengan kucing.
Walaupun demikitan, masih terdapat kemungkinan apabila si meong akan juga terinfeksi cacing ini.
Cacing jenis ini biasanya ditemukan pada pembuluh darah, bukan di bagian usus.
Yang berarti, untuk mendeteksinya, kalian harus menemui dokter hewan.
Dirofilaria immitis
Dapat disebabkan karena adanya nyamuk yang terinfeksi serta menularkan telurnya di dalam aliran darah si meong.
Gejala yang ditimbulkan dari cacing ini bukan gejala yang spesifik pada umumnya, yakni hilang tenaga, penurunan berat badan, serta warna bulu.
Sayangnya, ada beberapa kucing yang tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun serta akan mati secara tiba-tiba.
Sebab mengalami penyumbatan di dalam pembuluh darah utama pada jantung.
7. Memeriksa Sample Poop oleh Dokter
Metode terbaik dalam memeriksa adanya infeksi cacing (tidak mencangkup cacing hati), sebelum dapat menagkibatkan risiko kesehatan yang lebih tinggi ialah dengan cara membawa sample kotoran kucing yang masih anget atau baru ke dokter hewan.
Sebab cacing yang berumur dewasa biasanya bertelur ketika hidup di dalam sistem pencernaan kucing.
Telur-telur tersebut biasanya akan dikeluarkan kembali lewat kotoran kucing serta dapat kita lihat selepas setelah persiapan khusus serta pemeriksaan dengan menggunakan mikroskop.
- Telur dari beragam jenis cacing akan mempunyai tampilan fisik yang berbeda, sehingga akan memudahkan kalian dalam mengidentifikasi jenisnya.
- Apabila kalian memeriksa kucing serta poopnya namun tidak membuahkan hasil, hal tersebut bukan berarti kucing kalian tidak terserang cacingan.
Hal itu artinya tidak terdapat cacing yang dikeluarkan oleh tubuh si meong.
Ada beberapa kucing yang dapat menjadi inang untuk cacing, sehingga jumlahnya banyak serta tidak mengeluarkan cacing itu sedikit pun.
Satu-satunya metode untuk meyakinkan kalian yaitu dengan cara membawa sampel kotoran si meong ke dokter hewan untuk dianalisa.
Rekomendasi Obat Cacing Kucing
Berikut ini akan kami berikan beberapa rekomendasi obat cacing yang dapat kalian gunakan.
Tak ketinggalan, disini juga akan diberikan cara untuk memberi obat cacing pada kucing supaya lebih efektif dalam mengobati cacingan pada si meong.
1. Drontal Cat (Bayer)
Obat yang akan kami rekomendasikan pertama kali yaitu obat cacing kucing merk drontal cat.
Obat ini banyak digunakan oleh para pecinta kucing serta banyak rekomendasi untuk kucing kalian yang terserang penyakit cacingan.
Obat cacing yang digunakan untuk si meong ini mempunyai manfaat dalam memberantas cacing pada si meong kesanyangan secara luas.
Obat ini bisa kalian pakai sebagai obat pembasmi parasit pada usus seperti cacing pita, cacing tambang, serta cacing gelang.
Sehingga, obat cacing ini tidak boleh digunakan untuk manusia.
Sebagai spektrum obat yang berfunsi membasmi cacing secara luas, sehingga Drontal Cat ini memang terbukti efektif dalam megobati cacingan yang menginfeksi kucing kalian.
Cara pemakainnya pun cukup simple.
Kalian cukup dengan memberikan si meong obat Drontal Cat ini sesuai dengan berat badannya.
Pada setiap 1 tablet Drontal Cat ini diberikan untuk kucing yang memiiliki bobot 4kg .
Apabila si meong mempunyai berat badan hanya 2kg maka kalian cukup mengurangi dosisnya menjadi ½ tablet Drontal Cat.
Begitu pula apabila si meong kalian mempunai berat badan 6kg, maka kalian harus menambahkan dosisnya menjadi 1 ½ kg Drontal Cat.
Berikan pada si kitten di usia 6 minggu, 8 minggu, 10 minggu, serta 12 minggu.
Kemudian kalian berikan lagi pada saat si meong berusia 1 sampai 6 bulan.
Kemudian, obat cacing ini dapat kalian berikan pada setiap 3 bulan sekali pada waktu si meong sudah beranjak dewasa.
2. Drontal Plus + (Bayer)
Sama halnya dengan obat cacing merk Drontal Cat, yang membedakan hanya pada merk Drontal Plus juga dapat kita gunakan untuk anjing.
3. Combantrin
Selanjutnya akan kami rekomendasikan obat cacing kucing merk Combantrin. Mungkin merk yang satu ini akrab ditelinga kita, karena ada pula obat cacing merk ini untuk manusia.
Apabila kucing kalian terserang parasite pada ususnya yang lebih spesifik, maka kalian dapat mengandalkan Combantrin sebagai penawarnya.
Obat cacing merk ini terkenal sangat efektif dalam mengobati cacingan untuk jenis cacing gelang.
4. Vermox
Kalian juga dapat memberikan obat cacing kucing merk Vermox apabila si meong kalian cacingan.
Obat cacing merik Vermox ini diyakini sangat ampuh dalam mengusir cacing pita dan juga cacing gelang yang bersarang di dalam tubuh meong.
Kandungan seoerti sepertoi mebendazole di dalam obat ini berfungsi untuk menghilangkan parasit yang ada di dalam usus si kucing.
Cara pemakainnya juga hampir sama dengan penggunaan obat cacing yang lainnya.
Hindari dalam pemberian obat cacing ini terhadap kucing yang tengah hamil.
Hampir semua obat cacing khusus kucing ini tidak dianjurkan bagi kucing yang tengah hamil.
Maka, sebaiknya kalian memberikan obat cacing ini selepas si meong melahirkan dan memberikan dosis yang pas untuk induk kucing dan juga anaknya.
Sehingga, keduanya bisa kalian obati sekaligus.
Kalian juga dapat memperoleh obat cacing ini pada dokter hewan ataupun di petshop terdekat.
Membawa si meong ke dokter hewan untuk mendapatkan obat yang direkomendasikan
Langkah yang paling tepat memang kalian harus memeriksakan si meong ke dokter hewan apabila kesehatan si meong terganggu secara berkelanjutan.
Sang ahli tentunya akan memberikan obat yang cocok untuk si meong kesayangan kalian.
Tips Kucing Cacingan
- Mengenali jenis cacing yang hinggap di badan kucing merupakan hal yang tidak sepele.
Sebab, beragam jenis cacing itu memerlukan beragam jenis antelmintik (obat yang dapat membunuh cacing) yang berbeda juga.
Namun demkian, untuk tindakan awal, ada baiknya jika kalian sebagai pemilik kucing telah mengira apabila kucing kalian terserang cacingan. - Pada waktu kalian mengidentifikasi cacing pada tubuh kucing, sebaiknya apabila kalian juga mengetahui jika si meong kesayangan kalian kemungkinan besar juga terinfeksi dari salah satu jenis cacing.
- Kucing yang memiliki perut bunci, memiliki lemak tubuh yang sedikit, serta belum diberi perawatan yang tepan untuk cacingan dalam waktu 6 bulan ke belakang maka diduga mempunyai cacing dalam jumlah yang banyak.
Meski demikian, masalah kesehatan si meong juga bisa memperburuk keadaan. Sehingga, apabila kalian merasa ragu, sebaiknya kalian konsultasikan ke dokter hewan.
Peringatan
- Tak hanya cacing hati, tidak ada aktifitas pencegahan yang dapat kalian lakukan untuk menangani problem cacingan, selain meminimalisir pemaparan si meong terhadap infeksi cacing itu.
- Mengidentifikasi apakah si meong kalian cacingan, serta kenali jenis-jenis cacing yang berada di dalam Terdapat beberapa jenis cacing yang juga dapat ditularkan terhadap manusia, khususnya untuk anak-anak yang tidak suka untuk mencuci tangan selepas bermain bersama kucing.
Dengan sedikit perhatian kepada kesehatan si meong, kebersihan pada kotak pasir, serta dengan melakukan pemeriksaan poop terhadap kucing sekali setahun, kalian sudah dapat dikatakan menjaga kucing serta rumah kalian supaya terbebas dari serangan cacing. - Mencuci tangan kalian selepas bermain bersama kucing, dan juga menyuruh anak-anak untuk selalu mencuci tangannya selepas memegang kucing.
Meskipun kucing yang dipengan tidak terinfeksi kucing, namun kalian tetap harus mencuci tangan.
Walaupun tidak bisa hidup di dalam usus manusia, cacing pada kucing ini juga dapat memasuki kulit serta akan menimbulkan luka. Khusunya apabila si cacing melata sampai ke mata. Ngeri!
Dari ulasan di atas, maka kita harus memperhatikan kebersihan lingkungan kita, supaya si kucing terbebas dari cacing dan penyakit lainnya.
Apabila si meong menunjukan gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, maka segeralah lakukan penanganan. Baik itu kalian lakukan sendiri atau dengan dibawa ke dokter hewan.
Demikian ulasan kali ini mengenai obat cacing kucing, semoga ulasan di atas dapat menambah informasi untuk kalian ya.