Kucing kampung biasa disebut juga dengan kucing domestik oleh para pecinta kucing.
Meski demikian tidak semua kucing domestik merupakan kucing kampung, mereka merupakan kucing dari jenis Felis Catus.
Kucing domestik ialah kucing kecil dari keluarga kucing didalam jenis Felis. Bahkan kucing ras asli hasil perkembangbiakan dari luar negeri juga dapat dikatakan sebagai kucing domestik.
Kategori untuk kucing domestik adalah kucing kecil yang tinggal di berbagai tempat tinggal manusia. Baik itu kucing jalanan atau kucing peliharaan.
Oleh sebab itu bila yang dikategorikan sebagai kucing kampung hanya kucing jalanan ras Jawa saja. Maka kucing kampung tidak bisa digeneralisasikan sebagai kucing domestik atau dome.
Kucing kampung sendiri sering diidentikkan dengan kucing yang hidup di jalanan atau bahasa kerennya kucing stray.
Masing-masing negara tentu saja mempunyai kucing kampungnya tersendiri. Di Indonesia sendiri kucing kampung dikategorikan sebagai kucing ras Jawa.
Macam Macam Kucing Kampung
Terdapat 3 macam kucing kampung secara umum. Untuk lebih jelasya kita akan mengupas mengenai 3 macam kucing kampung tersebut.
1. Kucing Jalanan
Kucing jalanan sebenarnya sangat bisa bersosialisasi dengan manusia. Namun sayangnya, kebanyakan dari kucing jalanan tidak memiliki adopter sehingga mereka hidup berkeliaran di jalanan.
Selain itu, mereka juga bisa saja hidup dijalanan karena dibuang oleh sang pemiliknya atau kabur dari rumah pemilik dan tidak tahu jalan pulang.
Seiring berjalannya waktu kucing jalanan tersebut akan menjadi liar karena terbiasa hidup di jalanan.
Minimnya interaksi dengan manusia akan membuat kucing jalanan tersebut menjadi lebih agresif dibanding dengan kucing rumahan.
Namun dalam kondisi tertentu kucing jalanan juga bisa menjadi kucing peliharaan lagi.
Setelah kucing terebut diadopsi oleh tuan baru kucing jalanan. Maka biasanya kucing tersebut akan ramah dan sangat friendly dengan manusia terutama pemiliknya.
Mungkin mereka akan membutuhkan sedikit waktu untuk penyesuaian, dan itu tidak akan lama kok!.
2. Kucing Liar
Kucing liar adalah kucing yang hampir tidak pernah memiliki interaksi dengan manusia.
Ada juga yang kontaknya dengan manusia berkurang seiring berjalannya waktu sehingga mereka cenderung takut atau agresif dengan manusia.
Beberapa dari kucing liar akan takut dengan manusia dan memilih untuk tinggal jauh dari manusia.
Kucing liar ini sangat sulit untuk menjadi hewan peliharaan yang bisa dipangku, dibelai, dan digendong. Mereka bahkan tidak akan betah untuk hidup di kandang dan di dalam rumah.
Kucing liar bisa saja menjadi hewan peliharaan asalkan kucing tersebut disosialisasikan dengan manusia sejak masih kecil. Kalian bisa mengadopsi kucing liar tersebut sejak masih kitten (anak kucing).
Kucing liar biasanya akan hidup berkelompok dan saling melindungi antar anggota kelompok tersebut. Kucing liar juga tidak jarang akan berkelahi dengan kucing liar dari kelompok lain.
Jika kucing liar ini bertemu dengan manusia, merekan lebih cenderung untuk menghindari dan akan langsung bersembunyi.
Kucing liar tidak suka mengeong untuk meminta belas kasihan dari manusia. Mereka juga biasanya akan cenderung beraktifitas pada malam hari atau nokturnal.
3. Kucing Domestik
Kucing domestik atau kucing dome apapun ras mereka termasuk kedalam satu spesies Felis Catus. Kucing domestik sendiri telah beriteraksi dengan manusia dari dahulu kala.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nenek moyang bangsa Mesir. Bahkan patung spinx dan hieroglif menjadi saksi keberadaan kucing pada era mesir kuno.
Kucing domestik biasanya memiliki ukuran yang kecil. Berat badan mereka saat dewasa pada umumnya bahkan hanya 4 hingga 5 kilogram.
Namun ada juga yang beratnya mencapai 20 kg. Kucing domestik dengan berat di atas 8 kg dapat dikategorikan sebagai kucing overweight hingga obesitas.
Jika kucing domestik kalian memiliki berat badan lebih dari 8 kg, sebaiknya berlakukan program diet dengan mengurangi jatah makan.
Karena obesitas dapat mengancam kesehatan atau bahkan nyawa kucing tersebut.
Panjang rata-rata dari kucing domestik adalah sekitar 23 hingga 25 cm. Adapula kucing domestik dengan panjang hingga 50 cm.
Jenis Jenis Kucing Kampung
Terdapat beberapa jenis kucing kampung ras Jawa yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita.
1. Kucing Oren atau Merah Bata
Kucing Oren memang sangat terkenal di Indonesia dengan tingkah lakunya yang sangat barbar.
Kucing ini memang sangat sering ditemui. Bagi para cewek kucing oren ini memiliki warna yang begitu menarik perhatian.
Meski dibilang kucing oyen yang barbar, namun nyatanya kucing ini sangat lucu, ceria, dan penurut.
Kucing merah bata ini sangat suka dibelai di bagian kepala dan leher.
Kucing Oren ini juga sangat suka untuk berkuasa dan berkelahi dengan kucing lain.
2. Kucing Hitam Putih
Kucing hitam putih juga tidak kalah lucu dibanding dengan kucing oren. Paduan warna hitam dan putih membuat kucing ini begitu mempesona.
Kucing hitam putih biasanya kucing yang pemalas. Meski pemalas namun kucing ini sedikit gemar berburu.
3. Kucing Putih
Kucing dengan warna putih total nyatanya begitu cantik. Umumnya kucing dengan warna putih ini lebih banyak di pelihara oleh para wanita.
Kucing yang satu ini memang sangat imut dan menggemaskan. Namun, tentu kita harus lebih ekstra dalam menjaga kebersihan bulu kucing putih ini.
Karena jika terkena kotoran sedikit saja tentu akan sangat terlihat.
Kucing kampung dengan warna putih tergolong kucing yang sangat pintar dan energik. Biasanya kucing ini sangat suka bermain dan jarang tidur.
Namun kucing putih tergolong kucing yang sangat rentan dengan penyakit. Selain itu kucing ini juga tidak pandai untuk berburu dan berkelahi dengan kucing lain.
4. Kucing Hitam
Kucing hitam di Indonesia sendiri biasanya disangkut pautkan dengan hal-hal yang berbau mistis.
Namun dibalik itu, kucing hitam merupakan kucing yang sangat penurut bagi pemiliknya.
Kucing ini sangat cocok dipelihara untuk kalian yang senang bermain dengan kucing. Seperti memanggilnya, membelai, dan aktivitas bermain lainnya.
5. Kucing Kampung Tiga Warna atau Telon
Kucing tiga warna atau kembang telon merupakan salah satu kucing dengan jenis kelamin cewek.
Sangat jarang ditemukan kucing telon dengan jenis kelamin cowok.
Kucing telon merupakan kucing yang sangat pintar dan energik.
Cara Memandikan Kucing Kampung
Kucing memang dapat membersihkan bulu mereka sendiri dengan menjilati bagian tubuhnya.
Tapi asal kalian tahu, menjilati bulu kucing tidak cukup untuk membersihkan kucing dari kutu, kotoran, jamur, dan bakteri lainnya.
Memandikan kucing bisa menjadi solusi untuk merawat kucing kampung agar menjadi kucing yang sehat.
Cara memandikan kucing domestik juga tidaklah sulit. Namun pasti akan ada kendala seperti kucing takut air, mencakar, dan berontak.
Berikut ini Hewany akan menjelaskan cara memandikan kucing kampung sendiri dengan baik dan benar.
Perlu diperhatikan bahwa memandikan kucing sebaiknya dilakukan pada kucing yang sudah berumur lebih dari 3 tahun. Sebaiknya jangan memandikan kucing kecil atau bahkan kucing yang baru lahir.
1. Persiapan
Sebelum memulai memandikan si meow, terlebih dahulu siapkan alat dan bahan untuk memandikannya.
Persiapan wajib:
- Ember yang berisi air hangat
- Sampo kucing, Jangan gunakan sampo manusia
- Sisir
- Hair dryer
- Handuk
- Cottonbuds
Opsional:
- Baby Oil
- Bedak bayi (pengganti bedak kucing)
- Kanebo (pengganti handuk)
2. Langkah Memandikan Kucing bagi Pemula
1. Membasahi semua bagian tubuh kucing
Pertama basahi terlebih dahulu semua bagian tubuh kucing kampung dengan menggunakan air hangat secara merata. Namun jangan sampai telinga kucing kemasukan air.
2. Berikan shampoo
Setelah semua bagian tubuh kucing kita basahi dengan menggunakan air hangat. Selanjutnya berikan shampo khusus kucing yang telah kita siapkan.
Beri sampo tersebut secara merata ke seluruh tubuh kucing. Namun ingat jangan sampai kena mata, hidung, mulut, dan telinga bagian dalam.
Disini kita juga bisa mengusap-usap dan memberikan pijatan manja pada si mpus supaya shampoo bisa merata dan meresap ke akar bulu kucing.
3. Bilas
Setelah selesai memberikan sampo dan kotoran pada kucing telah hilang. Bilas dengan menggunakan air hangat, pastikan tidak ada sisa sampo di tubuh puss ya.
4. Keringkan
Selanjutnya keringkan tubuh kucing dengan menggunakan handuk yang lembut. Gosok perlahan semua bagian tubuh kucing menggunakan handuk tersebut.
Selain menggunakan handuk, kita juga dapat menggunakan hair dryer atau blower.
5. Bersihkan Telinga Kucing
Setelah si pus mandi, lebih bagus lagi kita juga membersihkan bagian telinga mpus menggunakan cotton buds yang diberi sedikit baby oil.
Bersihkan layaknya membersihkan telinga manusia, pelan-pelan saja dan jangan terlalu dalam agar si kucing tidak merasa sakit.
3. Tips Memandikan Kucing Kampung
1. Potong kuku kucing
Selain memandikan sebaiknya potong juga kuku si kucing sebelum memandikannya.
Selain menjaga kucing tetap bersih, memotong kuku juga akan meminimalisir luka cakaran yang diberikan si mpus saat sedang mandi.
Namun jangan terlalu dalam memotong kuku kucing.
2. Menyikat untuk membersihkan kulit kucing
Saat memandikan kucing dengan menggunakan shampoo, kalian juga bisa menyikat dengan menggunakan sikat khusus.
Gosok saja si kucing dengan menggunakan sikat secara perlahan dan hati-hati.
Menyikat bulu kucing bisa merontokan bulu kucing yang menggumpal dan membersihkan kulit kucing dari bakteri yang menempel.
3. Ketahui waktu yang tepat
Memandikan kucing juga harus pada waktu yang tepat ya. Misalnya disaat bulu kucing terlihat sangat kotor atau bahkan banyak kutunya.
Secara umum sebaiknya mandikan kucing seminggu atau 2 minggu sekali.
4. Perhatikan cuaca
Memandikan kucing juga harus memerhatikan cuaca ya. Apalagi untuk kalian yang tinggal di dataran tinggi seperti admin.
Tentu saja kalian harus memilih cuaca yang cerah dengan panas yang cukup untuk memandikan kucing.
Jangan mandikan kucing saat cuaca sedang hujan, apalagi tanpa mengeringkannya dengan menggunakan hair dryer atau blower.
Karena jika bulu kucing tidak kering, akan bisa menimbulkan bakteri dan jamur pada kulit kucing tersebut.
Anak Kucing Kampung
Anak kucing kampung juga tidak kalah lucu dengan anak kucing anggora, persia, atau ras kucing lainnya.
Merawat kucing kampung dari kecil atau usia anakkan akan menghasilkan kucing dewasa yang lebih nurut daripada mengadopsi kucing dewasa.
Kita bisa melatih anak kucing kampung sedari kecil dengan benar. Seperti mengajarkan untuk buang air kecil dan besar pada bak pasir atau toilet, makan dan minum tidak sembarangan dan lainnya.
Cara merawat anak kucing kampung yang harus diperhatikan adalah makanannya. Gunakan makanan yang baik seperti daging yang sudah direbus atau makanan khusus untuk kucing kitten.
Selain itu jangan memandikan anak kucing sebelum usianya mencapai 3 bulan.
Anak kucing kampung biasanya akan memiliki warna yang sama dengan indukannya.
Warna yang dihasilkan akan lebih dominan pada indukan cowok atau bapak dari kucing tersebut.
Namun bisa juga warnanya sama dengan ibunya atau mix antara bapak dan ibunya.
1. Kucing Persia x Kucing Kampung
Anak kucing yang dihasilkan dari ras persia mix kampung biasanya akan menghasilkan anak kucing dengan badan kucing kampung namun memiliki bulu yang sedikit tebal seperti kucing persia.
Jika kucing persianya adalah kucing lelaki biasanya anak yang dihasilkan akan lebih bagus.
2. Kucing Anggora x Kucing Kampung
Anak kucing hasil persilangan kucing anggora dan kucing kampung akan menghasilkan anak kucing yang lucu.
Dimana biasanya muka kucing tersebut akan seperti kucing Jawa namun memiliki bulu yang cukup tebal.
Anak kucing campuran ini juga dapat memiliki mata yang indah seperti mata kucing anggora.
Harga Kucing Kampung
Kucing kampung biasanya tidak dijual, karena memang kucing ini sangat mudah untuk ditemui.
Namun jika ada yang menjualnya, berikut ini daftar harga kucing kampung di pasaran tahun 2019
Jenis Kucing Kampung | Umur | Harga |
---|---|---|
Kucing Hitam | 3 Bulan | Rp100.000,-an |
Kucing Belang | 12 Bulan | Rp150.000,-an |
Kucing Kampung Campur Persia Medium | 5 Bulan | Rp300.000,-an |
Kucing 3 Warna | 4 Bulan | Rp150.000,-an |
Kucing Kampung Campur Persia | 2 Bulan | Rp200.000,-an |
Kucing 3 Warna Jantan | 4 Bulan | Rp250.000,-an |