Harga Kucing Hutan

Terbilang cukup langka, harga kucing hutan bisa mencapai 2x lipat daripada harga kucing persia.

Meskipun namanya kucing hutan, kucing yang satu ini tak selalu berada di kawasan hutan lho. Ternyata kucing hutan ini juga bisa dijadikan hewan peliharaan, ya meskipun belum begitu banyak yang mau memeliharanya.

Alasan utama mengapa kucing satu ini belum banyak yang memelihara adalah sebab banyak orang yang berpikir jika hewan yang satu ini merupakan binatang langka dan dilindungi.

Maka dari itu, banyak orang yang masih takut untuk memeliharanya.

Bagi pecinta kucing, kucing hutan ini menjadi salah satu poin khusus mengapa ia mau memeliharanya. Bukan sebab memiliki bulu yang halus atau sifatnya yang imut dan menggemaskan.

Melainkan, kucing hutan diminati sebab memiliki sifat yang lebih aktif, agresif, dan juga pemberani.

Apabila pada umumnya kucing rumahan berburu tikus kecil, lain halnya dengan kucing hutan ini.

Kucing ini mampu untuk berburu tikus besar atau bahkan memburu hewan yang besarnya berkali-kali lebih besar dari badannya seperti kerbau!

Nah, karena keunikannyalah tersebut, si meong yang satu ini menarik banyak perhatian dari para pecinta kucing.

Ciri Kucing Hutan

Kucing hutan atau ada juga yang menyebutnya sebagai macan akar (Felis bengalensis) memiliki ukuran yang sama seperti kucing rumahan.

Berbulu halus, berbadan pendek, serta warna yang khas kecoklatan dengan belang-belang hitam pada bagian kepala hingga tengkuk, selebihnya bertotol-totol hitam.

Corak seperti itu sama sekali tidak ada pada berbagai kucing liar yang lainnya.

Bagian bawah dari kucing ini berwarna putih dilengkapi dengan adanya totol-totol coklat tua.

Panjang ekornya lebih dari setengah panjang dari badannya.

Kucing ini selalu nampak berkeliaran sendiri, atau berpasangan jantan dan betina.

Masa produksi dari kucing ini sepanjang tahun memiliki masa kehamilan 70 hari. Dalam setiap periode kelahirannya akan menghasilkan 2 – 4 ekor anak.

Sampai di hari 10, anak kucing hutan ini belum bisa untuk membuka matanya, meski demikian, selepas si meong dapat membuka mata, ia akan langsung mencari mangsanya sendiri.

Kucing betina nantinya akan dibantu oleh kucing jantan dalam mengasuh si meong kecil. Anak hutan akan menginjak masa dewasa kelamin pada umur 13 bulan.

Habitat Kucing Hutan

Habitat atau tempat hidup dari kucing hutan ini berada di kawasan bertetumbuhan yang ada di dekat perkampungan.

Kucing ini biasanya akan membuat sarang di dalam gua-gua yang kecil atau di liang-liang batu.

Kucing ini merupakan hewan nocturnal di mana ia akan tidur pada siang hari dan aktif di malam hari. Mangsa yang diburu kucing ini berupa bintang kecil seperti burung, kelelawar, tikus, ular, kadal atau bahkan kancil.

Kepiawaiannya dalam memanjat pohon dan berenang sangat mambantu si kucing dalam memangsa para buruannya.

Kucing ini biasa melompat di atas pohon untuk menerkam mangsanya dari atas.

Penyebaran dari kucing ini sangatlah luas, diawali dari Lembag Amur di Rusia sampai ke Cina, India serta Asia Tenggara.

Di negara Indonesia, kucing ini ditemukan di daerah Sumatra, Jawa, Bali dan juga Kalimantan.

Terdapat beberapa jenis kucing hutan yang bisa kalian jadikan hewan peliharaan, diantaranya seperti hutan kalimantan, kucing hutan sumatra, serta kucing hutan macan dahan.