Berbagai jenis kucing hutan tersebar di seluruh dunia, bahkan banyak dari jenis tersebut yang terancam punah.
Kucing hutan terancam karena habitatnya yang terdegradasi, pemburuan liar, dan makanan yang terus berkurang.
Menurut IUCN Red List, ada 28 dari spesies kucing hutan yang ada. Tetapi hewany hanya akan membahas 8 yang biasa dipelihara oleh manusia.
Berikut ini adalah jenis dari kucing hutan yang ada di penjuru dunia, antara lain:
1. Kucing Bengal atau Blacan
Kucing bengal adalah keturunan ketiga dari kawin silang antara kucing american shorthair dengan kucing asian leopard.
Kucing bengal atau blacan ini tergolong dalam kucing hutan yang berasal dari California, Amerika Serikat.
Dalam perawatannya, kucing ini membutuhkan perlakukan khusus khusunya pada kukunya. Bulu dari kucing bengal ini dirawat dengan cara menggosoknya secara pelan dengan menggunakan sikat yang lembut.
Sejarah
Kucing blacan adalah hasil kawin silang dengan pola soptted wild cat yang dilakukan oleh dr. Centerwall seorang ahli genetik.
Awalnya, beliau mengkawin silangkan antara kucing american shorthair dengan kucing asian leopard. Dan dari hasil kawin silang tersebut melahirkan anak betani. Dan kemudian anak betani tersebut dikawinkan dengan ayahnya. Dan lahirlah si kucing bengal ini.
Nama Latin
Nama latin dari kucing bengal adalah Leopard Cat Iaitu Felinebengalenis dan sering disingkat sebagai Bengal Tiger Cat.
Ciri atau Karakteristik
- Ukuran badannya panjang.
- Memiliki otot-otot tubuh yang kuat.
- Tubuhnya besar dan tebal (gagah).
- Berbulu rapat dan halus.
- Berat untuk jantan bisa mencapai 10 kg dan 4 – 5 kg untuk kucing betina.
- Dominasi warna kucing adalah warna cokelat dan hitam.
Sifat
- Aktif dan cerdas.
- Pemberani.
- Suka dengan air atau suka mandi.
2. Macan Dahan Benua
Sejarah
Kucing dahan benua telah tersebar di Asia Tenggara, di daerah pegunungan Republik Rakyat Tiongkok, Indocina, India serta Semenanjung Melayu.
Dan sayangnya, kucing ini telah punah di alam bebas.
Di Indonesia sendiri, kucing ini ditemukan hidup di pulau Kalimantan dan Sumatera. Namun, sejak pada tahun 20066 jenis kucing yang ditemukan tersebut tidak dianggap satu spesies dengan macan dahan benua.
Nama Latin
Nama latin dari kucing ini adalah Neofelis nebulosa yang merupakan jenis kucing ukuran sedang.
Ciri atau Karakteristik
- Tubuhnya dapat mencapai ukuran 95 cm.
- Bulunya berwarna kelabu kecoklatan dan terdapat bintik hitam ditubuhnya.
- Pada bagian kepala terdapat bintik hitam kecil-kecil.
- Memiliki kaki pendek dengan telapak kaki yang besar.
- Ekornya panjang dengan haris dan bintik hitam.
Sifat
- Hewan nockturnal atau aktif di malam hari.
- Banyak menghabiskan waktunya di atas pohon.
- Gerakannya lincah, dapat melompat dari satu pohon ke pohon yang lainnya.
3. Kucing Batu
Kucing batu termasuk ke dalam kategori hewan yang rentang kepunahan oleh IUCN ( Uni Internasional untuk Konversi Alam). Total yang diketahui dari populasi hewan ini kurang dari 10.000 kucing dewasa.
Sejarah
Pada awalnya, kucing batu dianggap mempunyai hubungan dengan pantherine atau kucing besar. Namun kemudian, analisis genetik menujukkan jika kucin ini erat kaitannya dengan kucing emas.
Nama Latin
Nama latin dari kucing ini adalah Pardofelis marmorata yang merupakan kucing hutan yang hidup di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Ciri atau Karakteristik
- Mempunyai tubuh sepanjang 46 hingga 62 cm.
- Memiliki panjang ekor 35 hingga 55 cm.
- Bobot dari kucing ini dapat mencapai 5 kg.
- Bulunya berwarna coklat abu-abu, kuning dan hitam, mirip dengan kucing dahan.
Sifat
- Senang berburu hewan kecil seperti burung, tupai, tikus dan reptil.
- Hewan nockturnal atau aktif di malam hari.
4. Macan Dahan Kalimantan
Sesuai dengan namanya, kucing ini hidup di pulau Kalimantan dan juga Sumatera. Pemberian nama kucing ini diberikan oleh WWF (World Wide Funt for Nature) dengan nama Borneo Clouded leopard atau macan dahan kalimantan pada tanggal 14 maret 2007.
Sejarah
Nama dari kucing ini tidak sama dengan spesies macan tutul.
Sebab nama Neofelis diardi disematkan kepada macan dahan kalimantan sebagai sebuah penghormatan terhadap seorang penjelajah asal Prancis. Arti Felis Diardi merupakan kucingnya Diard
Nama Latin
Nama latin dari kucing ini adalah Neofelis Diardi yang merupakan kucing liar dengan memiliki ukuran tubuh yang sedang.
Ciri atau Karakteristik
- Kucing pemangsa terbesar yang ada di Kalimantan.
- Tubuhnya besar dan kekar serta tangguh.
- Berat tubuhnya bisa mencapai 25 kg.
- Memiliki panjang yang dapat mencapai 90 cm.
- Memiliki taring gigi sepanjang 2 inchi.
- Bulu macan dahan kalimantan memiliki bentuk yang oval tidak beraturan dengan sisi tepi warna hitam serta warna hitam pada titik tengahnya.
- Ekor kucing ini dapat tumbuh sepanjang tubuhnya. Sehingga hal tersebut akan membantu keseimbangan kucing.
Sifat
Macan dahan kalimantan mempunyai banyak kebiasaan yang belum diketahui. Sebab, memang sifat alami dari kucing ini penuh rahasia. Ada yang berpendapat jika kucing ini termasuk makhluk penyendiri.
Untuk berburu, kucing ini banyak melakukannya di atas tanah serta memanfaatkan ahli memanjatnya untuk menghindari diri dalam bahaya.
5. Kucing Emas Asia
Menurut IUCN di tahun 2008, kucing ini masuk ke dalam klasifikasi kucing yang hampir punah. Hal tersebut dikarenakan maraknya pemburuan serta hilangnya habitat hidup.
Sejarah
Kucing Emas Asia ini hampir hidup di semua kawasan Asia Tenggara seperti Tibet, Nepal, Bhutan, India dan Bangladesh kemudian myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Malaysia dan juga Indonesia.
Habitat favorit dari kucing ini berada di wilayah hutan yang diselingi daerah berbatu. Selain iut, kucing hutan ini juga bisa kita jumpai di hujan hutan topis yang hijau dan subtropis.
Nama Latin
Nama latin dari kucing ini adalah Pardofelis temmincki, syn. Catopuma temmincki yang merupakan kucing hutan yang hidup di Asia Tenggara serta memiliki ukuran tubuh sedang.
Ciri atau Karakteristik
- Mempunyai panjang tubuh dari kepala sampai ke badan sepanjang 66 sampai 105 cm.
- Ekornya memiliki panjang 40 hingga 57 cm.
- Memiliki berat tubuh yang berkisar dari 9 sampai 16 kg (lebih besar tiga kali lipat dari ukuran kucing peliharaan).
Sifat
- Hewan nockturnal atau aktif di malam hari.
- Bisa menaiki pohon dengan sangat cepat.
- Senang berburu hewan kecil seperti burung, tikus yang besar dan juga reptil.
- Mampu melumpuhkan mangsanya yang ukurannya lebih besar dari ukurannya. Mangsa tersebut dapat berupa sapi atau kerbau.
- Suara kucing ini mendesis, mengong, mendengkur dan juga mengeram.
- Cara berkomunikasi dari kucing ini sangatlah unik, yaitu dengan cara menandai aroma, penyemprotkan urin, dan menggaruk pohon dengan mencakar. Atau juga dapat menggosakkan kepala dengan berbagai barang.
6. Kucing Kuwuk
Kucing Kuwuk ini banyak ditemukan di wilayah Asia Selatan dan Timur. Di tahun 2002, kucing jenis ini masuk ke dalam spesies berisiko rendah oleh IUCN (Uni Internasional untuk Konversi Alam).
Hal ini dikarenaan adanya pendistribuan kucing ini secara luas. Meski demikian, kucing ini juga terancam punah sebab habitat dan juga perburuan yang terjadi di beberapa wilayah.
Sejarah
Kucing kuwuk mempunya nama dalam bahasa inggris leopard cat, yang berasal dari bintik-bintik yang ada di badannya seperti pada macan tutul.
Hewan ini mempunyai penyebaran yang sangat luas. Persebaran dari kucing hutan jenis ini meluas dari wilayah Amur di Timur Rusia hingga ke semananjung Korea.
Terdapat juga di China bahkan sampai ke Kepulauan Sundah di Indonesia.
Nama Latin
Nama latin dari kucing ini adalah Prionailurus Bengalensis yang merupakan kucing hutan dengan ukuran tubuh yang kecil.
Ciri atau Karakteristik
- Ukuran tubuhnya sama dengan ukuran pada kucing kampung, namun tubuhnya lebih ramping dengan kaki panjang serta terdapat selaput diantara jari kaki.
- Bulu yang terdapat di bagian kepala hewan ini ditandai dengan adanya dua garis-garis warna gelap.
- Warna bulunya bermacam-macam, namun di wilayah selatan kucing ini memiliki warna coklat kekuningan. Serta pada populasi di utara memiliki warna abu-abu perak pucat.
Sifat
- Hidup dengan cara berburu.
- Hewan nockturnal atau aktif di malam hari.
- Memiliki fisik yang kuat dan membantunya berburu di dalam kegelapan.
7. Kucing Hutan Jawa
Sejarah
Sesuai dengan namanya, kucing ini memiliki habitat yang banya di Pulau Jawa. Meskipun nama kucing ini disebut sebagai kucing hutan, tapi bukan berarti kucing ini hanya hidup di dalam hutan saja.
Terkadang, hewan ini juga kita jumpai di lahan kebun masyarakat.
Di negara Indonesia, hewan ini termasuk ke dalam satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang.
Peraturan tersebut termuat di dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999 serta ketentuan yang tertuang di dalam undang-undang No. 5 Tahun 1990.
Ciri atau Karakteristik
- Sekilas, fisik dari kucing ini terlihat hampir sama dengan fisik kucing kampung. Namun, yang membedakannya yaitu pada kucing hutan jawa ini mempunyai ukuran badan yang sedikit lebih besar daripada kucing kampung.
- Bulunya berwarna abu-abu gelap serta corak bukat-bukat pada bulu tubuh.
- Memiliki keahlian dalam meloncat, memanjat pohon serta berenang.
Sifat
- Susah untuk dipelihari karena sifatnya yang liar dan ganas.
- Sedikit berbahaya apabila dijadikan sebagai hewan peliharaan.
8. Kucing Hutan Norwegia
Berbeda dengan jenis kucing hutan lainnya, kucing hutan yang satu ini memiliki sifat yang lembut dan ramah. Serta menyukai keluarga.
Sejarah
Tidak ada sejarah pasti yang menyebutkan sejarah dari kucing hutan yang satu ini, namun ada yang menduga jika kucing ini adalah keturunan dari kucing-kucing berbulu panjang dari Turki, yang kemudian dibawa kembali dari Byzantium oleh para prajurit Skandinavia yang melayani Kekaisaran Bizantium.
Dan atau mungkin merupakan keturunan dari kucing Siberia dari Rusia. Atau juga bisa jadi kucin ini adalah barang rampasan Viking, atau memang hasil seleksi alam.
Selama berabad-abad yang laku, kucing hutan atau Skogcatt (Bahasa Norwegia) ini telah menjadi ‘teman’ petani atau ibu rumah tangga.
Mereka memiliki tugas untuk mengusir tikus. Dan sebagai imbalannya, mereka dapat memperoleh rumah serta makanannya secara teratur.
Kemudian di tahun 1938, suatu pertunjukkan di Oslo sempat menunjukan kucing-kucing ini. Tetapi kemudian peristiwa Perang Dunia II menghambat proses pengembangan breed kucing hutan.
Beruntung, sebagian dari kucing-kucing ini bisa selamat dari perang. Tetapi pasca perang, eksistensi dari kucing hutan memang sempat terusik.
Lalu di tahun 1977, kucing ini sudah resmi terdaftar sebagai breed dalam Federasi Feline Internasional Eropa.
Lama kelamaan, kucing ini pun populer dan kemudian tersebar di Eropa dan juga Amerika Serikat.
Ciri atau Karakteristik
- Berukuran jumbo.
- Beratnya bisa mencapai 10 kg, namun untuk yang betina ukurannya sedikit lebih kecil.
- Tumbuh kembang dari kucing ini akan melasat setelah usia 5 tahunan.
- Suka memanjat.
- Memiliki bulu yang tahan dengan air.
- Mandiri dan cerdas (sangat cepat belajar ketika dilatih).
- Tingkat kewaspadaan sangat baik.
Sifat
- Cerewet atau manja akan perhatian manusia.
- Dapat menghibur diri ketika suasana sedang sepi.
- Tidak begitu suka dipangku.
- Menikmati sentuhan pada bagian bawah dagu dan antara telinga.
- Dalam menunjukan rasa sukanya, mereka kerap menggesekkan pipinya.
- Memiliki suara yang tenang, bahkan akan berbunyi ketika mereka memerlukan sesuatu.
- Apabila merasa terabaikan dan tidak diberikan makan tepat waktu, mereka akan mengeong dengan cukup keras.
Setelah mengetahui jenis dari berbagai kucing hutan diatas, semoga anda sudah menemukan pilihan yang tepat untuk memelihara kucing yang mana.