Seperti yang telah kita ketahui, burung hantu merupakan hewan nokturnal atau aktif di malam hari dengan ciri khas berupa matanya yang besar, jenis pada burung hantu pun sangat beragam, salah satunya adalah jenis celepuk yang merupakan jenis burung hantu terkecil.
Celepuk pada saat mencari makan lebih suka berada di kawasan pohon – pohon tua yang berlubang, sebab disana mereka dapat menemukan reptil, serangga, tikus serta burung kecil.
Fungsi umum burung hantu sebetulnya untuk membasmi hama di sawah, sehingga banyak petani yang membelinya.
Apa itu Burung Hantu Celepuk?
Celepuk merupakan jenis burung hantu (keluarga Strigidae) yang sebagian besar merupakan genus Otus.
Tercatat ada 45 spesies yang hidup, namun ada pula yang masih tidak diketahui serta ditemukan setiap tahun, khususnya di negara Indonesia.
Di abad ke-20, genus satu ini masuk ke dalam Burung hantu pekik Amerika, yang sekarang telah dipisahkan lagi ke dalam Megascops berdasarkan biogeografis, perilaku, morfologis & urutan DNA.
Celepuk di dalam pengertian modern terbatas kepada Dunia Lama.
Salah satu spesies dari Amerika Utara yaitu burung hantu Flamulasi.
Ciri – Ciri Burung Hantu Celepuk
Untuk membedakan burung hantu celepuk dengan burung hantu jenis yang lain, berikut adalah ciri – cirinya yang harus kalian ketahui, antara lain:
- Pada burung betina biasanya lebih besar daripada burung jantan.
- Memiliki ukuran yang kecil (20 – 21 cm) dan lincah.
- Mempunyai beberapa warna bulu seperti kecoklatan, terkadang di bagian bawah atau wajah berwarna lebih terang, yang berfungsi untuk membantu dalam berkamuflase dengan kulit pohon.
- Beberapa di antaranya adalah polimorfik, terjadi dalam morfis keabu – abuan serta kemerahan – cokelat.
- Pada jenis celepuk reban, memiliki tampak yang menakutkan.
- Apabila bagian sayap dibentangkan, panjangnya kurang lebih hanya 15 centimeter.
- Memiliki berat kurang lebih 100 gram.
- Warna tubuhnya cenderung nampak burik yang didominasi kecoklatan dengan detail bintik – bintik berwarna hitam.
- Iris mata berwarna coklat gelap maupun kekuningan.
- Paruhnya berwarna kuning.
- Pada bagian kaki berwarna kuning kotor.
- Banyak jenis celepuk yang warnanya mirip, untuk membedakannya, kalian bisa memakai suaranya.
Kebiasaan Burung Celepuk
Burung hantu ini biasanya bisa didapati di area berpohon hingga ketinggian 1.600 mdpl seperti pada tepi hutan, pekarangan, perkebunan, atau taman kota besar.
Mereka sering kali terlihat bertengger rendah di tajuk pohon atau perdu, dengan mengeluarkan suara memilukan, atau saling bersahutan bersama pasangannya.
Mereka sewaktu – waktu akan terjun untuk menyambar mangsanya di permukaan tanah / vegetasi yang rendah.
Bahkan mereka juga suka berburu bersama anak – anaknya.
Setiap kali bertelur, celepuk dapat menghasilkan kurang lebih 2-3 butir dan biasanya diletakan di lubang pohon, seperti di sela pelepah kelapa atau rumpun bambu.
Di Jawa Barat, burung hantu celepuk berkembangbiak antara bulan Februari serta Juni, sementara di Jawa Tengah antara November serta Januari.
Jenis – Jenis Burung Celepuk
Berikut adalah beberapa jenis burung celepuk, antara lain:
1. Celepuk Andaman
Keterangan:
- Merupakan endemik dari kepulauan andaman (salah satu pulau yang ada di negara India, lokasinya dekat Myanmar).
- Memiliki nama latin Otus balli.
- Ukurannya sekitar 18 – 19 cm.
- Warna bulu didominasi dengan warna coklat sedikit detail warna putih dan hitam.
- Bentuk kepalanya bulat dengan bola mata berwarna kuning.
- Memiliki paruh kecil namun panjang untuk memangsa serangga.
2. Celepuk Jawa
Keterangan:
- Memiliki nama latin Otus angelinae.
- Spesies burung yang hanya terdapat di Pulau Jawa.
- Mempunyai tubuh berwarna coklat.
- Memiliki bola mata berwarna kemerahan.
- Bulu dibagian luar berwarna coklat, sementara bagian dalamnya berwarna putih serta sedikit garis berwarna hitam.
- Tubuhnya berukuran sekitar 18 cm serta lebar kepakan sayap sekitar 30 cm.
- Populasi telah terancam punah.
- Diperkirakan hanya ada di tiga tempat, yakni gunung salak, pangrango dan gunung gede.
3. Celepuk Flores
Keterangan:
- Pertama kali ditemukan di tahun 1896.
- Sesuai dengan namanya, burung hantu ini adalah spesies endemik di hutan pegunungan Pulau Flores.
- Habitat alaminya yang sempit menyebabkan populasinya sangat rentan punah.
- Pada catatan terakhir, burung ini ditemukan di tahun 1997.
- Pada sekujur tubuh bulunya berwarna coklat sudah punah.
- Ditetapkan oleh IUCN sebagai burung hantu terlangka yang ada di dunia.
4. Celepuk Wajah Putih
Keterangan:
- Sesuai namanya, dibagian tengah wajah berwarna putih serta diapit dengan warna coklat pada kedua pipinya.
- Tubuhnya didominasi dengan warna putih hanya sedikit warna coklat di bagian bawah sayapnya.
- Tercatat hanya tersisa 2.500 – 10.000 burung celepuk wajah putih.
- Keunikannya yaitu ia dapat mengembangkan sayapnya sampai tiga kali lipat dari ukuran tubuhnya, hal tersebut bertujuan untuk menakut – nakuti predatornya.
5. Celepuk Rinjani
Keterangan:
- Memiliki nama latin Otus Jolanodea.
- Merupakan spesies yang hanya ada di Pulau Lombok, tepatnya di area Gunung Rinjani.
- Spesies terbaru yang ditemukan di tahun 2003 oleh seorang ahli biologi yang bernama Dr Jolanda Luksenburg.
- Memiliki tubuh yang berwarna coklat dengan detail bintik warna putih.
- Meski spesies baru, IUCN menetapkan burung ini sebagai spesies yang terancam punah.
- Diperkirakan populasi burung hantu habitat aslinya ada sekitar 2.500 – 10.000 burung.
6. Celepuk Reban
Keterangan:
- Merupakan burung hantu yang hidup di dataran tinggi (400 m – 1.600 mdpl).
- Biasanya hidup daerah hutan serta perkebunan , namun masih dapat ditemukan di daerah perkotaan.
- Biasanya dijadikan oleh para petani untuk memburu hama yang kerap menyerang tanaman padi di sawah.
- Panjang tubuh burung sekitar 20 – 21 cm, dengan kepakan sayap sekitar 15 serta berat sekitar 100 gram.
- Bulu di bagian luar burung berwarna coklat gelap, dan bagian bawahnya warnanya kuning kecoklatan dengan corak kehitaman.
7. Celepuk Wallacea
Keterangan:
- Mempunyai nama latin Otus silvicola.
- Dikenal dalam dunia internasional sebagai Wallace’s Scops Owl.
- Memiliki habitat asli di wilayah hutan primer, hutan yang rusak, hutan sekunder, dan tepian hutan dengan ketinggian mencapai 1.350 mpl.
- Status populasinya yaitu “Resiko Rendah (LC)”.
8. Celepuk Biak
Keterangan:
- Mempunyai nama latin Otus beccarii.
- Dikenal dalam dunia internasional sebagai Biak Scops Owl atau Biak Island Scops Owl.
- Memiliki habitat asli di daerah hutan dengan ketinggian mencapai sekitar 300 mpl termasuk pada hutan rawa yang terlindungi tebing di Pulau Biak, Papua.
- Populasinya di alam liar berada di status “Terancam Punah (EN)”.
9. Celepuk Mentawai
Keterangan:
- Mempunyai nama latin Otus mentawi.
- Di dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mentawai Scops Owl.
- Memiliki habitat asli di kawasan hutan hujan dataran rendah dan wilayah hutan sekunder.
- Populasi berada di status “Hampir Terancam (NT)”.
10. Celepuk Siau
Keterangan:
- Mempunyai nama latin Otus siaoensis.
- Di dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Siau Scops-owl.
- Memiliki habitat asli di kawasan hutan lembab sampai tepian hutan.
- Terkadang mereka dapat dijumpai pada lahan budidaya dengan pepohonan yang sedikit.
- Populasi berada di status “Kritis (CR)”.
11. Celepuk Enggano
Keterangan:
- Mempunyai nama latin Otus enganensis.
- Di dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Enggano Scops Owl.
- Memiliki habitat yang diperkirakan ada pada tepian hutan dan kawasan yang mempunyai banyak pepohonan tinggi.
- Populasi ada pada status “Hampir Terancam (NT)”.
12. Celepuk Sulawesi
Keterangan:
- Mempunyai nama latin Otus manadensis atau Scops menadensis.
- Memiliki habitat di daerah hutan primer dan sekunder, lahan pertanian dengan sedikit pohon, dan tepian hutan.
- Secara garis besar, mereka menghuni daratan dengan ketinggian sampai 1200 mdpl.
- Populasi berada di status “Resiko Rendah (LC)”.
13. Celepuk Sangihe
Keterangan:
- Mempunyai nama latin Otus collari.
- Di dalam bahasa Inggri, burung endemik Indonesia ini dikenal sebagai Sangihe Scops Owl.
- Habitatnya ada di daerah dataran rendah sampai tepi hutan di puncak Gunung Sahengbalira.
- Populasinya menurut data Red List IUCN dalam status “Resiko Rendah (LC)”.
14. Celepuk Simalur
Keterangan:
- Mempunyai nama latin Otus umbra.
- Merupakan salah satu burung hantu asli Indonesia yang dikenal dalam dunia internasional sebagai Simeulue Scops Owl.
- Daerah penyebaran hanya di Pulau Simaluar, bagian barat laut lepas dari pantai Sumatera.
- Populasi berada dalam status “Hampir Terancam (NT)”.
Cara Merawat Burung Hantu Celepuk
Setelah kalian mengetahui beberapa jenisnya di atas, apabila kalian ingin memelihara burung hantu celepuk ini, maka ada beberapa cara untuk merawatnya, seperti:
1. Ukuran Sangkar
Burung hantu celepuk ini sangat menyukai area yang luas, agar mereka dapat leluasa bergerak serta tidak terbatas pergerakannya.
Jangan letakan burung ini pada sangkar yang kecil, sebab hal tersebut dapat menyebabkan burung menjadi stres dan akan tidak mau makan.
Namun sesekali kalian taruh burung hantu di area terbuka dengan memakai tali agar mereka dapat menghirup udara bebas.
2. Posisi Sangkar
Sebagai hewan nokturnal, ada baiknya jika kalian meletakan sangkarnya di tempat yang teduh. Hal tersebut supaya burung tidak terkena sinar matahari langsung.
Jangan memperlakukan seperti burung kicauan yang kerap dijemur, sebab celepuk tidak suka dijemur.
Di malam hari, sebaiknya matikan lampu di area sangkar burung untuk menjaga siklus metabolismenya supaya tetap stabil serta tidak mudah sakit.
Burung hantu yang aktif pada malam hari mempunyai pandangan yang lebih baik pada saat berada di kondisi yang gelap.
3. Kebersihan Sangkar
Burung hantu celepuk adalah salah satu predator unik sebab mereka tidak mempunyai gigi. Dimana mereka akan mencabik – cabik makanannya terlebih dulu menggunakan paruhnya.
Sementara bulu serta tulang nantinya akan dimuntahkan dari mulutnya.
Oleh sebab itu itu, kalian harus rutin untuk membersihkan sangkar burung ini agar menghindari adanya serangan penyakit dari sisa makanan tersebut.
4. Membersihkan Perlengkapan
Agar burung hantu celepuk tidak terserang penyakit, selain kandang, kalian juga harus membersihkan peralatan lainnya wadah makan serta minum.
Sebab sisa makanan serta minuman yang tidak diganti akan menjadi sarang penyakit.
Kalian cukup membersihkannya dengan memakai air biasa yang bersih serta mencuci tempat minum dan mengganti air minumnya setiap hari.
5. Makanan Burung
Burung hantu mini dengan usia muda sekitar 3 bulan, bisa kalian berikan pakan berupa jangkrik sebanyak 7 ekor.
Pemberian makanan burung celepuk ini cukup diberikan sebanyak dua kali setiap hari, yakni pagi dan sore hari.
Burung Hantu mempunyai salah satu keunikan yakni dapat memutar lehernya hingga 180 derajat kebelakang.
6. Memakai Tangan untuk Memberi Makan Burung
Cara menjinakan burung juga bisa kalian kalian lakukan dengan cara memberikan makan dengan memakai tangan kalian sendiri.
Pada saat pemberian makanan, dianjurkan agar selalu menatap matanya serta kalian ajak ngobrol agar burung tidak takut dengan kalian.
Lakukan hal tersebut sampai burung dapat menurut serta jinak dengan kalian.
7. Memandikan Burung Hantu
Memandikan burung ini dilakukan agar celepuk tidak mudah mengalami stres.
Cara untuk memandikannya pun cukup dengan menyemprotkan air ke arahnya memakai semprotan burung.
Memandikan burung hantu celepuk tidak perlu dilakukan setiap hari, kalian cukup melakukannya sebanyak satu kali dalam seminggu.
8. Menjinakkan Burung Hantu
Cara utama dalam menjinakkan burung hantu mini yakni dengan membiarkan si burung melihat kalian yang tengah terlelap.
Perlakuan seperti ini akan membuat burung celepuk merasa nyaman serta yakin jika kalian tidak akan menyakitinya.
Dengan demikian, mereka akan menjadi jinak secara alami serta tidak akan menyerang kalian.
9. Menjalin Keakraban
Salah satu cara untuk bisa menjalin keakraban dengan burung hantu ini kalian dapat membuatnya terbiasa dengan keberadaan kalian. Burung hantu ini merupakan hewan yang suka mengikuti gerakan mangsanya dan bisa memutar kepalanya hingga 180 derajat.
Burung hantu juga mempunyai penglihatan yang tajam sehingga dapat melihat mangsa yang ada dihadapannya.
10. Berinteraksi bersama Burung Hantu
Berinteraksi bersama burung hantu merupakan salah satu cara ampuh agar kalian bisa membuatnya terbiasa dengan keberadaan kalian.
Kalian dapat berinteraksi lainnya dengan cara menatap matanya setiap pagi serta sore harinya.
Jangan lupa untuk mengajaknya mengobrol guna menarik perhatian burung ini.
11. Memberikan Nama
Memberikan nama terhadap burung hantu celepuk adalah cara yang manjur supaya kalian bisa lebih nyambung berkomunikasi dengannya serta lebih akrab.
Dengan memberikan nama seperti ini, kalian bisa memanggil nama burung hantu dengan namanya.
Sehingga mereka akan merasa spesial di mata pemeliharanya.
12. Melatih dengan Siulan
Walaupun burung ini bukan merupakan burung kicauan, tetapi kalian dapat memberikan siulan untuk memancing arah pandang menuju ke arah kalian.
Caranya pancing dengan menggunakan makanan agar si burung hantu ini datang.
Selain itu, kalian juga dapat menaruh burung hantu di tempat ketinggian lalu pancing dengan menggunakan jangkrik di tangan kalian.
Lakukan hal ini terus menerus agar burung hantu percaya dengan kalian sehingga akan menjadi jinak serta bersahabat dengan kalian.
13. Memperhatikan Kesehatan
Sama halnya seperti hewan peliharaan lainnya, burung hantu celepuk juga dapat terserang penyakit.
a. Bagian Mata
Terdapat beberapa tanda maupun gejala yang harus kalian perhatikan, salah satunya dilihat dari matanya.
Apabila mata burung hantu ini tertutup, baik di waktu siang dan juga malam hari, maka perlu untuk dilakukan pengobatan serta perawatan khusus dengan cara memberi makanan minyak ikan dengan kualitas baik serta jangkrik setiap harinya.
b. Kepala Tertunduk
Burung hantu yang tidak ingin berdiri serta kepalanya seringkali tertunduk, perlu kalian ketahui jika burung hantu ini tengah terkena penyakit serta akan mengalami kematian.
Gejala satu ini bisa menyerang secara tiba – tiba, dimana burung hantu dapat muntah secara mendadak sampai membuat berdirinya tidak stabil.
c. Menggigil dan Gemetar
Jika kalian menjumpai badang burung hantu sedang menggigil dan gemetar, maka hal tersebut dapat mengindikasi gejala awal si burung hantu terkena serangan penyakit.
Cara mengobatinya yakni cukup dengan cara menghangatkan tubuh burung hantu dengan menggunakan sinar matahari sebentar dari pukul 6 hingga 7 pagi.
Dilakukan pada jam tersebut sebab burung hantu adalah hewan malam, maka kalian perlu menghindari proses penjemuran yang terlalu lama dan panas.
d. Nafsu Makan Menurun
Jika burung hantu kalian terlihat murung dengan mata yang kerap kali menutup dengan nafsu makan berkurang, maka hal tersebut merupakan tanda jika burung hantu sedang mengalami stres.
Cara mengatasinya cukup dengan memberikan pakan jangkrik serta tikus putih yang sehat serta bersih selama 4 hari berturut – turut.
Hal ini bisa membangkitkan mood dari burung hantu agar kembali seperti sediakala.
14. Moulting
Moulting adalah masa burung hantu dimana mereka akan mengalami pergantian bulu yang mana hal ini akan memerlukan perawatan khusus.
Proses pergantian bulu seperti ini akan terjadi setiap 6 bulan sekali serta dengan durasi selama 10 hari.
Pada saat masa pergantian bulu ini, pada umumnya si burung hantu akan merasa tidak nyaman. Nah, untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan tersebut, kalian dapat memberikan jangkrik yang telah diolesi madu.
Harga Burung Celepuk
Berikut adalah daftar harga burung hantu celepuk yang terjual di pasaran, antara lain:
Jenis Burung | Harga |
---|---|
Baby Anakan Burung Hantu Celepuk | Rp130.000 |
Burung Celepuk Dewasa | Rp130.000 |
Anak Burung Hantu Celepuk Jinak | Rp123.000 |