Ikan neon dengan nama latin Paracheirodon Innesi merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang paling populer di masyarakat Indonesia.
Ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di kawasan Brasil, Rio Taquari, dan lembah sungai Paraguay yang dikenal hidup berkelompok.
Karena ukurannya yang kecil yaitu sekitar 4 cm saja, sekarang ikan neon ini banyak di pelihara oleh para pecinta ikan hias di dalam akuarium.
Mereka memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah tampilannya yang cantik dan menarik. Selain itu ikan ini juga memiliki garis ditubuhnya dari mata hingga ekornya yang dapat menyala seperti neon saat terkena lampu.
Ikan ini juga memiliki sifat yang tenang, jadi kalian dapat menyatukan ikan ini dengan ikan hias lainnya di dalam satu akuarium.
Tak perlu perawatan khusus untuk merawat ikan hias satu ini. Mereka juga dapat makan apa saja yang kalian berikan. Jadi tak heran banyak para pecinta ikan hias yang memeliharanya.
Jenis Ikan Neon
Di Indonesia terdapat banyak sekali jenis Ikan Neon, akan tetapi hanya ada beberapa yang paling populer di masyarakat Indonesia dan memiliki popularitas tinggi diantara jenis yang lainnya.
Berikut adalah jenis – jenis Ikan Neon tersebut :
1. Neon Tetra
Neon Tetra adalah salah satu jenis ikan neon yang paling banyak diburu oleh para pecinta ikan hias. Pasalnya ikan ini memiliki keindahan tubuh yang sangat luar biasa.
Dari kepala sampai ekornya terdapat tiga warna yang cukup kontras, yaitu berwarna perak yang berkilau di perutnya, berwarna biru dipunggungnya, dan berwarna merah di bagian ekor sampai sirip tengahnya.
Ikan ini juga dapat terlihat menyala seperti lampu neon jika mereka berada di tempat yang gelap pada saat mereka aktif.
Sedangkan pada saat mereka istirahat warna tersebut akan semakin meredup menjadi abu – abu.
Peliharalah ikan ini dalam jumlah minimal 5 – 6 ekor, pasanya ikan ini hidup secara bergerombol. Dengan demikian sang ikan akan nyaman berada di dalam akuarium kalian.
Kalian dapat memberikan mereka makanan seperti pelet – pelet kecil atau makanan alami berupa bloodworms (cacing darah beku), cacing sutra, artemia, daphnia, dan lain sebagainya.
2. Cardinal Neon Tetra
Ikan yang memiliki nama latin Paracheirodon Axelrodi ini mirip dengan Neon Tetra yang juga menjadi salah satu primadona di dalam akuarium. Keduanya memiliki ciri fisik yang tidak jauh berbeda.
Perbedaan yang paling menonjol antara keduanya adalah garis berwarna merah yang mereka miliki. Di mana garis merah pada neon tetra hanya dari ekor sampai sirip tengah saja, sedangkan garis merah pada cardinal tetra full dari kepala sampai ekornya.
Sungai Rionegro di Amerika Selatan adalah habitat asli dari ikan Cardinal Neon Tetra. Dengan demikian kalian harus mendesign akuarium menyerupai habitat aslinya agar mereka dapat nyaman tinggal di dalam akuarium.
Selain mendesign akuarium kalian juga wajib menjaga kebersihan airnya dengan cara memasang filter penyaring kotoran maupun perlengkapan akuarium lainnya.
Perawatan yang baik dapat membuat ikan bertahan lebih lama antara 5 sampai 10 tahun sekalipun.
Ikan ini juga suka bergerombol dan makan makanan seperti Neon Tetra. Ingat, jangan satukan ikan ini dengan ikan yang agresif. Karena jika iya maka mereka dapat diserang oleh ikan agresif tersebut.
3. Black Neon Tetra
Ikan yang memiliki nama latin Hyphessobrycon Herbertaxelrodi ini sebenarnya juga tidak jauh berbeda dengan kedua jenis ikan neon di atas, hanya saja yang membedakan adalah warnanya.
Warna ikan Black Neon Tetra adalah polos disertai dengan garis horizontal memanjang dari kepala sampai ekornya yang memiliki warna hitam. Dan tepat di atas garis hitam tersebut terdapat garis berwarna putih.
4. Black Tetra
Ikan Black Tetra tidak sama dengan ikan Black Neon Tetra alias keduanya berbeda.
Kalau Black Neon Tetra memiliki garis hitam horizontal, maka untuk Black Tetra hanya memiliki beberapa garis vertikal berwarna hitam di antara warna polosnya.
Ikan yang memiliki nama latin Gymnocorymbus Ternetzi ini sering dipanggil dengan sebutan tetra hitam oleh para pecinta ikan hias di Indonesia.
Habitat asli tetra hitam ada di sungai Rionegro, namun mereka juga mudah beradaptasi dengan lingkungan baru mereka, sehingga ikan ini adalah ikan neon yang paling mudah dipelihara.
5. Diamond Tetra
Jenis ikan yang memiliki nama latin Moenkhausia Pittieri ini agak berbeda dengan jenis ikan neon lainnya. Habitat asli ikan ini adalah di negara Venezuela, Valencia, dan Amerika Selatan.
Ikan ini memiliki tubuh yang melebar dengan warna silver mengkilap ditubuhnya dan memiliki tanda unik berwarna merah di atas pupil warnanya.
6. Glowlight Tetra
Glowlight Tetra atau biasa disebut dengan Neon Api merupakan jenis ikan neon yang termahal diantara yang lainnya.
Pasalnya ikan neon jenis ini cukup sulit untuk dicari. Ikan ini memiliki tubuh yang mengkilap dengan warna kuning kemerahan seperti api yang sedang menyala.
Ikan neon jenis ini akan lebih menarik jika pencahayaan di tempat tersebut agak terang. Pasalnya tempat yang terang dapat memperlihatkan pola tubuhnya yang sangat indah.
Namun pada saat pemijahan kalian harus membuat ruangan benar – benar gelap, karena ikan ini sensitif terhadap cahaya.
Ikan yang memiliki nama latin Hemigrammus Erythrozonus ini berasal dari Guyana. Mereka dapat hidup di suhu air mencapai 22 sampai 25 derajat Celcius dengan panjang maksimal 3 – 4 cm saja.
7. Penguin Tetra
Ikan neon jenis ini mirip dengan Black Tetra, yaitu memiliki warna tubuh yang didominasi dengan warna hitam dan silver.
Hampir seluruh tubuhnya berwarna silver dan terdapat garis berwarna hitam dari belakang kepala sampai ujung ekor bawah.
8. Serpae Tetra
Ikan yang memiliki keunikan bentuk tubuh yang kecil dan berwarna merah kecoklatan ini bernama latin Hyphessobrycon Eques.
Ikan ini berasal dari Paraguay, Bolvia, dan Brazil yang kerap dipanggil dengan sebutan sarpae karena mengikuti nama desa yang ada di sungai Amazon yaitu Desa Serpa.
Ukuran tubuhnya tidak jauh berbeda dengan family Characidae lainnya, yaitu berkisar antara 3 – 4 cm saja.
Meskipun ukuran ikan ini kecil, akan tetapi ikan ini suka menggigit jenis ikan lainnya seperti ikan guppy. Pasalnya ikan guppy memiliki sirip yang panjang.
Oleh karena itu maka kalian jangan mencampurkan ikan ini dengan ikan yang memiliki sirip yang panjang di dalam satu akuarium.
9. Bleeding Heart Tetra
Bleeding Heart Tetra memiliki nama latin Hyphessobrycon Erythrostigma. Ikan ini berwarna perak kemerah – merahan dengan spot warna merah darah di bagian dekat jantung.
Terdapat pula garis berwarna hitam dan putih di sirip punggungnya. Sirip punggung ikan ini panjang saat dewasa dapat terlihat melambai – lambai.
10. Head and Tail Light Tetra
Ikan neon yang memiliki nama latin Hemigrammus Ocellifer ini sangat cocok dipelihara oleh pemula, pasalnya perawatan ikan ini tidak sulit.
Mereka dapat berkembang biak dengan baik meski kadar air tidak harus asam dan lembut, Bahkan kalian dapat memeliharanya pada pH air di atas 7.0.
Dengan demikian ikan ini banyak dicari dan mampu menjadikan dirinya sebagai ikan favorit bagi pecinta ikan hias.
11. Rummynose Tetra
Ikan yang memiliki nama latin Hemigrammus Bleheri sering dipanggil juga dengan sebutan firehead oleh para pecinta ikan hias.
Pasalnya ikan ini memiliki warna yang sangat indah yaitu warna keperakan transparan yang dikombinasikan dengan warna hijau terang.
Kepala ikan ini berwarna merah tua, siripnya panjang kecuali sirip ekor. Pada sirip ekor terdapat garis horizontal berwarna hitam dan putih berjumlah 5 garis.
Bentuk ikan yang hidup di air tawar tropis Amerika Serikat ini adalah seperti torpedo yang dapat mencapai panjang sekitar 5 cm saat dewasa.
Ikan ini menyukai perairan yang lembut, tingkat keasaman yang cukup, dan terdapat tanaman air sebagai tempat istirahat mereka.
12. Rosy Tetra
Nama latin dari ikan Rosy Tetra adalah Hyphessobrycon Rosaceus. Ikan ini berasal dari Brasil dan Amerika Serikat yang memiliki warna tubuh yang sangat indah yaitu merah merona pada bagian tubuh, sirip bawah, dan ekornya.
Terdapat pula garis berwarna hitam putih pada sirip punggung dan garis vertikal berwarna hitam putih di bagian matanya. Bentuk tubuh ikan ini tebal dan mungil dengan panjang hanya dapat mencapai 3 cm saja.
13. Lemon Tetra
Ikan Lemon Tetra memiliki tubuh yang transparan dan cukup terang sehingga sangat cocok dipelihara di aquascape dengan substrat berwarna gelap dan cahaya yang redup.
Namun banyak para pecinta ikan hias yang tidak menyukai warna ikan ini karena warnanya yang kurang menarik perhatian.
Ikan yang memiliki nama latin Hyphessobrycon Pulchripinnis berasal dari Amazon yang dapat mencapai panjang maksimal 4 cm.
14. Red Eye Tetra
Red Eye Tetra adalah nama yang diberikan untuk jenis ikan neon satu ini karena pada mata bagian atasnya terdapat warna merah berbentuk busur.
Ikan ini memiliki tubuh berwarna perak dengan ujung sirip berwarna kuning tipis dan sisik punggung berwarna hijau serta pangkal ekor yang berwarna hitam.
Habitat asli dari ikan yang bernama latin Moenkhausia Sanctaefilomenae adalah di Bolivia, Brazil, Amerika Selatan, dan Paraguay yang mampu bertahan hidup selama kurang lebih 5 tahun.
15. Green Neon Tetra
Ikan ini hampir sama dengan ikan Neon Tetra, hanya saja warna garis horizontal ditubuhnya berwarna hijau menyala.
16. Blind Cave Tetra
Ikan yang memiliki nama latin Astyanax Fasciatus Mexicanus ini berasal dari Texas dan Meksiko. Ikan ini terkenal sangat unik karena mata dan tubuhnya tidak begitu nampak jelas saking transparannya.
Ukuran ikan Blind Cave Tetra betina lebih besar dibandingkan dengan ukuran ikan Blind Cave Tetra jantan.
Di mana betinanya dapat mencapai panjang 8 cm sedangkan jantannya hanya memiliki panjang 6 – 7 cm saja.
17. Congo Tetra
Phenacogrammus Interruptus adalah nama latin dari ikan Congo Tetra ini.
Mereka memiliki warna tubuh yang sangat unik dan menarik, yaitu perpaduan antara warna biru kemerahan dengan kuning keemasan dan ketika mereka suda warna tubuhnya akan semakin jelas dan terlihat indah.
Sisik pada tubuhnya sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan ikan tetra pada umumnya.
Apalagi yang jantan, sirip, ekor, tubuh, dan sisiknya jauh lebih besar daripada betinanya. Panjang ikan Congo Tetra jantan sekitar 8,5 cm sedangkan panjang ikan Congo Tetra betina hanya sekitar 6 cm saja.
Namun ikan ini tidak cocok untuk pemula, pasalnya mereka terlalu banyak menuntut dalam perawatan atau dapat dibilang sangat sensitif dengan kadar air di dalam akuarium.
18. Neon Albino Tetra
Seperti namanya, Neon Albino Tetra ikan ini memiliki warna perak transparan di seluruh tubuhnya. Bahkan warna mata dari ikan ini pun putih semua.
19. Buenos Aires Tetra
Ikan yang memiliki nama latin Hyphessobrycon Anisitsi atau Formerly Hemigrammus Caudovittatus ini berasal dari Argentina dengan panjang tubuh yang dapat mencapai 8 cm.
Habitat asli ikan ini berada di perairan cukup keras, sehingga jika dipelihara di dalam akuarium ikan ini tidak sensitif terhadap hal air, baik dari segi ph air, suhu, maupun kadar airnya.
Namun ikan ini susah ditemukan di Indonesia dan saat mereka dewasa mereka dapat berubah menjadi agresif. Jadi memang ikan ini kurang cocok dipelihara di dalam akuarium.
20. Colombian Tetra
Seperti dengan namanya, ikan Colombian Tetra berasal dari Colombia, Amerika Selatan yang memiliki nama latin Hyphessobrycon Columbianus.
Jika dibandingkan dengan jenis tetra lainnya, ikan tetra satu ini termasuk spesies yang memiliki ukuran paling besar yaitu dapat mencapai 7 cm.
Ikan ini berwarna perak berkilau dengan warna merah mencolok pada siripnya. Warna yang menjadikan ikan Colombian Tetra banyak disukai oleh para pecinta ikan hias.
Ikan ini juga dapat hidup dan berkembang biak di dalam air dengan ph 7 atau lebih, sehingga perawatannya tidak begitu sulit.
Cara Budidaya Ikan Neon
Untuk kalian para anak millenial, budidaya ikan Neon dapat menjadi usaha bisnis yang menjanjikan. Pasalnya permintaan pasar terhadap ikan hias kecil yang satu ini sangat tinggi.
Apalagi cara budidaya dari ikan Neon ini sendiri sangatlah mudah. Berikut adalah beberapa cara yang harus kalian ikuti jika kalian ingin membudidayakan ikan Neon :
- Siapkan akuarium dengan air yang lebih lunak, ukuran pH sekitar 5,0 – 6,0, dan suhu sekitar 25 derajat Celcius, serta dengan kapasitas air 10 liter untuk sepasang ikan neon dan dengan kapasitas 20 liter untuk beberapa pasang ikan neon.
- Siapkan semprotan yang dapat mendatangkan aliran kecil di akuarium pemijahan. Jangan lupa untuk menutupnya, karena ikan bisa saja melompat keluar dari akuarium.
- Design akuarium dengan tanaman akuatik yang ditumbuhi dengan lumut agar ikan betina dapat nyaman bertelur di sana.
- Masukkan indukan dari ikan neon yang sudah kalian pilih yaitu indukan yang berusia 6 – 7 bulan dan memiliki panjang tubuh 3 – 4 cm.Indukan dari ikan Neon harus ada yang jantan dan yang betina, cara membedakannya adalah sebagai berikut ini :Indukan Jantan tampak lebih kecil, ramping, dan tipis dibandingkan dengan betinanya, mereka memiliki garis lurus ditubuhnya dengan sisik yang terlihat lebih terang. Pergerakan Ikan Neon Jantan lebih gesit.Indukan Betina tampak lebih besar dan tebal dibandingkan dengan jantannya, bagian perut terlihat buncit karena menyimpan sel telur yang siap dibuahi. Mereka memiliki garis melengkung seperti kurva di tubuhnya. Pergerakan Ikan Neon Betina tidak terlalu gesit.
- Tutup dinding akuarium dengan kertas agar dapat mengurangi cahaya yang masuk ke dalam akuarium.
- Berilah mereka makanan yang hidup.
- Proses pemijahan akan terjadi pada pagi buta dan betina akan mengeluarkan ratusan telur.
- Setelah ikan betina bertelur, pisakan kedua induk dari telur – telur tersebut. Karena jika tidak mereka dapat memakan telurnya sendiri.
- Turunkan ketinggian air hingga 7 – 10 cm, sampai keadaan benar – benar teduh.
- Telur atau larva ikan ini sangat sensitif terhadap cahaya, jadi kalian dapat memasukkan akuarium ke dalam lemari agar dapat terhindar dari cahaya.
- Sekitar 4 sampai 5 hari kemudian larva akan muncul dari telur dan 3 hari kemudian mereka akan mulai berenang.
- Pastikan tidak ada lendir di atas permukaan air, agar para anakan ikan neon dapat menghirup udara dengan leluasa dan mengisi kandung kemih berenangnya.
- Berilah mereka makanan seperti infusorian dan kuning telur dengan ukuran yang sangat kecil 2 – 3 kali sehari.
- Tambahkan air secara bertahap dan hindari penggunaan filter apapun, karena mereka masih sangat kecil dan rentan mati di dalamnya.
Tips Merawat Ikan Neon
Untuk merawat ikan Neon tidaklah sulit. Berikut adalah beberapa tips yang dapat kalian ketahui untuk merawat ikan hias kecil satu ini :
- Pastikan air di dalam akuarium minimal berukuran 20 gallons atau sekitar 80 liter dengan suhu sekitar 21 – 27 derajat Celcius dan ukuran pH antara 6,5 – 7,5.
- Pastikan kondisi akuarium ideal, stabil, dan tetap terjaga. Gunakan filter internal atau external agar 25% airnya dapat diperbarui setiap pekan.
- Design akuarium dengan tanaman akuatik di bagian dasar, permukaan, dan beberapa sudut agar mereka dapat berteduh dan bersembunyi. Karena di habitat aslinya mereka tinggal di tempat yang gelap dan pada bagian bawahnya terdapat akar – akar pohon.
- Meskipun mereka dapat makan apa saja yang kalian berikan, tapi tetap perhatikan kebutuhan makan mereka ya. Dan pastikan makanannya berukuran kecil. Contoh makanan ikan neon adalah cacing tubifex, cacing putih, cacing darah, udang air asin, dan lain sebagainya.
Penyakit Umum Ikan Neon
Penyakit umum yang sering menyerang Ikan Neon ada beberapa macam. Berikut adalah penyakit umum yang sering dijumpai dan menjadi masalah bagi pembudidaya ikan neon :
1. Neon Tetra Disease (NTD)
Terdapat beberapa penyakit yang sering terjadi pada ikan neon ini. Salah satunya adalah pleistophora atau Neon Tetra Disease (NTD).
Penyakit ini dapat menular melalui berbagai macam cara, dapat dari air, kerang, ikan yang sudah terinfeksi, maupun instrumen lainnya.
Terdapat beberapa gejala yang dapat kalian ketahui jika ikan neon terkena maupun terinfeksi dengan penyakit NTD tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
- Kecerahan warna ikan neon memudar.
- Ikan neon tampak miring sekitar 60 derajat.
- Ikan neon bergerak seperti melompat.
- Jaringan sirip dari ikan neon rusak.
- Ikan neon seperti mengisolasi atau menjauhkan diri dari yang lainnya.
- Tidak nafsu makan dan kadang perut ikan neon tampak tertarik.
Belum ada obat untuk dapat menyembuhkan penyakit ikan neon ini. Beberapa obat umum yang tersedia hanya untuk menekan penigkatan kuman, akan tetapi penyakit tida sepenuhnya musnah.
Namun kalian dapat melakukan beberapa cara untuk dapat mengobati penyakit NTD ini, yaitu dengan cara :
- Pisahkan ikan yang sudah terkena NTD ke akuarium khusus untuk dilakukan pengobatan.
- Berikan obat – obatan anti infeksi untuk menghilangkan parasit yang ada di dalam akuarium neon tersebut.
- Caranya kamu harus memberikan obat pembersih hama parasit, seperti Prodac Aquamedik untuk mencegah parasit menyebar ke ikan – ikan yang lain.
- Selanjutnya untuk mengatasi ikan yang sudah terkena penyakit NTD cukup dengan memberikan obat anti parasit dan bakteri PRODAC Sanfish Ooodiny Cry yang sangat cocok untuk membasmi parasit Pleistophora hyphessobryconis.
Kalian juga dapat mencegah penyakit NTD ini dengan cara :
- Menjaga kualitas air agar tetap terjaga kebersihannya. Dengan cara menggunakan filter yang mampu membersihkan akuarium dengan baik.
- Lakukan penggantian air secara rutin agar pH air tetap stabil untuk neon tetra.
- Jangan memberikan pakan ikan hidup terlalu sering, karena dapat memicu berbagai bakteri hidup menyerang ikan hias.
- Jangan memberikan pakan secara berlebihan, supaya tidak ada penumpukan di dasar akuarium.
2. White Spot
Penyakit ikan neon yang kedua adalah white spot. Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa Ich atau ichthyophthiriasis.
Penyakit ini dapat menyerang kulit ikan neon dan bisa menyebar dengan cepat, karena parasit ini mampu menggandakan diri.
Terdapat beberapa gejala yang dapat kalian ketahui jika ikan neon terkena maupun terinfeksi dengan penyakit White Spot tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
- Terdapat bintik putih kecil seperti garam yang menempel pada kulit ikan neon.
- Ikan akan kehilangan napsu makan.
- Ikan tidak dapat tenang.
- Ikan akan terlihat sering menggosok gosokan tubuh ke dinding akuarium ataupun ke benda – benda disekitarnya.
- Sirip Ikan biasanya akan menyusut atau sering menutupkan sirip, karena sedang menahan rasa sakit akibat parasit tersebut.
Namun kalian dapat melakukan beberapa cara untuk dapat mengobati penyakit White Spot ini, yaitu dengan cara :
- Merendam ikan selama dua hari dengan memeberikan larutan methylin blue dan tambahkan garam secukupnya. Biasanya dengan cara ini penyakit sudah mulai beranjak sembuh.
- Jika penyakit sudah masuk kategori parah, coba biarkan selama 1 minggu atau lebih. Namun biasanya antara hidup dan mati.
Kalian juga dapat mencegah penyakit White Spot ini dengan cara :
- Selalu menjaga kebersihan akuarium.
- Selalu menjaga agar air akuarium tidak sampai keruh. Dengan cara menggunakan filter yang dapat menyaring kotoran dengan baik dan selalu ganti air setiap sebulan sekali. Mengganti air akuarium cukup 50% nya saja, jangan diganti semua.
- Jangan menaruh tanaman yang sulit untuk dibersihkan di dalam akuarium, karena dapat menjadi sarang betumbuhnya berbagai macam parasit berbahaya.
- Jangan sampai ikan stress, karena salah satu faktor pemicu bintik putih pada ikan neon tetra adalah karena stress. Biasanya faktor stres dikarenakan ikan tidak tenang dan selalu dikejar ikan hias lain.
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai Ikan Neon, baik jenisnya, makanannya, cara budidayanya, beberapa tips merawatnya, dan beberapa penyakit yang dapat menyerang ikan hias kecil satu ini.
Semoga kalian dapat membudidayakan dan merawat ikan – ikan hias yang kalian miliki terutama Ikan Neon ini. Dan semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih 🙂