Ikan Botia

Hewany

Ikan Botia

Ikan Botia di Indonesia sering juga disebut dengan Ikan Badut.

Ikan botia banyak diminati oleh para pecinta aquascape karena ikan ini memiliki tubuh yang kecil dan juga cantik.

Habitat Asli Ikan Botia

Habitat Ikan Botia

Pakar iktiologi yang sekaligus menjadi dokter asala Belanda, Peter Bleeker menyebutkan bahwa ikan botia ini pertama kalinya ditemukan pada tahun 1852 dan mengklasifikasikan ikan kedalam keluarga Loach.

Lalu pada tahun 2004, ahli iktiologi dari Swiss yang bernama Maurice Kottelat membuat perubahan bahwa ikan botia badut ini terpisah dari keluarga loach dan memberi nama latin Chromobotia Macracanthus.

Ikan Botia Badut sendiri berasal dari Sumatra, Borneo, Kalimantan, dan Malaysia.

Ikan ini biasanya menghuni aliran sungai, namun pada musim hujan dan musim pemijahan, ikan botia ini biasanya akan bermigrasi ke hulu dan menetap di aliran anak sungai yang lebih kecil.

Ikan Botia biasanya hidup di aliran air yang tenang dan dipenuhi dengan tumbuhan yang tebal untuk tempat bernaung.

Ukuran maksimal dari ikan ini yaitu 30 cm. Namun di habitat liarnya, ikan botia terbesar pernah ditemukan dengan panjang mencapai 40 cm dengan umur sekitar 20 tahun.

Ciri-Ciri Ikan Botia

ciri ciri ikan botiav

Ikan ini memiliki bentuk tubuh bulat, memanjang, serta memiliki warna tubuh yang cerah.

Ikan ini juga memiliki empat pasang barbels atau semacam kumis seperti ikan lele.

Kumis tersebut berguna untuk mencari makanan di air berlumpur.

Ikan Botia merupakan ikan hias yang suka hidup dengan cara berkolompok. Berenang kesana kemari secara bersamaan.

Ketika berada dalam sebuah kelompok, ikan Botia akan merasa lebih aman, nyaman, dan terhindar dari stres.

Ikan ini biasanya akan menggesekkan bagian badan ke sesamanya, meregangkan sirip, dan berenang secara bersamaan.

Jenis-Jenis Ikan Botia

Ikan Botia sendiri terbagi kedalam beberapa jenis yang bisa kita temukan di pasaran.

1. Clown Loach Botia

Botia Badut

Ikan Botia dengan nama latin Chromobotia Macracanthus ini murpakan ikan Botia paling populer di Indonesia.

Ukuranya yang kecil dan memiliki warna yang sangat menarik dengan warna dasar kuning keemasan dan dihiasi dengan 3 garis dengan warna hitam.

Ikan ini juga sering disebut dengan ikan Botia Badut.

Ikan ini memiliki 4 pasang sungut di bagian depan dan sepasang sirip yang ada di bagian dada.

Namun banyak yang tidak bisa membedakan ikan Botia Badut Kalimantan dengan ikan Botia Badut Sumatera.

Untuk dapat membedakan ikan tersebut, pada ikan Botia Kalimantan terdapat sepasang sirip pada bagian perut dengan warna oranye kemerahan dan hitam.

Sementara pada ikan Botia Badut Sumatera sirip tersebut memiliki warna merah semua.

2. Blue Botia

Blue Botia

Seperti namanya, Blue Botia dengan nama latin Yasuhikotakia Modesta memiliki warna biru di seluruh tubuhnya dengan sirip dan ekor berwarna merah terang.

Hal tersebut menjadikan ikan ini disebut juga dengan red finned load, colored botia, dan redtail botia.

Ikan Botia jenis ini biasanya ditemukan di perairan Laos, Kamboja, Thailand, dan Vietnam.

Ikan ini memiliki bentuk melengkung dan memanjang, warna sirip dari ikan ini tidak hanya merah saja namun ada juga yang berwarna oranye menyala.

Saat masih kecil, ikan ini cenderung berwarna abu-abu kehijauan.

3. Dwarf Botia

Dwarf Botia

Ikan Dwarf Botia (Ambastaia Sidhimunki) yang disebut juga Ladderback Loach, Chain Loach, dan Pygmy.

Ikan Botia jenis ini berasal dari negara Thailand, tepatnya di perairan lembah Mae Klong, sungai Khwae Noi, dan sungai Utaran.

Ikan ini memiliki ciri-ciri garis dengan pola yang membentuk seperti rantai dengan warna hitam yang terdapat di bagian tubuhnya dari kepala hingga ke pangkal ekor.

Mernurut data yang ada, ikan ini populasinya sudah sangat menurun karena perburuan di alam liar yang akhirnya saat ini ikan ini dilindungi oleh pemerintah Thailand.

4. Morleti Botia

Morleti Botia

Ikan Morleti Botia (Yasuhikotakia Morleti) juga disebut dengan nama lain Skunk Botia, Horae Botia, dan Skunk Loach.

Ikan ini juga berasal dari negara Thailand tepatnya di sungai Chao Phraya, sungai Mekong, dan sungai Mae Klong.

Ikan Botia jenis ini memiliki bentuk mulut yang lebih runcing dan maju jika dibanding dengan ikan Botia jenis lainnya.

Pada bagian rahang, terdapat duri yang bisa menutup dan membuka.

Ikan Skunk Botia ini memiliki warna tubuh abu-abu perak dengan haris tebal berwarna hitam pada bagian pangkal ekor.

Ikan Botia jenis ini cukup agresif, oleh karena itu sangat disarankan untuk mencampur ikan ini dengan ikan lain yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil.

5. Yoyo Botia

Yoyo Botia

Ikan Yoyo Botia (Botia Almorhae) disebut juga dengan Botia Pakistan, Botia India, Almora Botia, dan Botia Grandi Gray.

Ikan ini berasal dari negara India dan negara Nepal. Ikan Botia ini juga sangat sering dijuluki dengan ikan Botia Pakistani atau Pakistani Loach padahal ikan ini tidak berasal dari Pakistan.

Ikan ini banyak ditemukan di aliran sungai Gangga dengan arus yang tenang.

Ikan Loach ini memiliki corak putih dan hitam abu-abu yang khas dengan bentuknya yang tidak beraturan di seluruh tubuhnya.

6. Zebra Botia

Zebra Botia

Ikan Zebra Botia (Botia Striara) ini memiliki ukuran terbesar hingga 9 cm.

Ikan ini berasal dari India lebih tepatnya pada bagian Ghats Barat.

Ikan Botia Striata ini memiliki ciri-ciri khusus berupa garis-garis dengan warna hitam dan coklat di sekujur tubuhnya, dan dibagian ekor memiliki ekor bergaris hitam dan putih kecoklatan.

Ikan Botia yang satu ini memiliki sifat yang pemalu dan lebih suka menghabiskan waktunya untuk bersembunyi di balik bebatuan atau tanaman air.

7. Bengal Botia

Bengal Botia

Ikan Bengal Botia (Dario Botia) banyak ditemukan di Bhutan tepatnya di sungai Gaylegphug, dan di Bangladesh yang biasa ditemukan di bagian utara dan timur Bangladesh.

Ikan Bengal Loach atau Botia Dario ini juga biasa dikenal dengan nama Diacanthus Zebra, Diachantus Flavicauda, Queen Loach, dan Botia Geto.

Ikan Botia jenis ini masuk kedalam jenis ikan omnivora atau pemakan segala.

8. Botia Macan

Botia Macan

Botia Macan (Syncrossus Hymenophysa) dikenal juga dengan Tiger Botia atau Tiger Loach.

Ikan ini dapat mencapai ukuran terbesar sepanjang 25 cm dan memiliki mulut yang lancip dan terdapat duri dibagian rahang sampingnya.

Ikan ini memiliki ciri khusus badan belang-belang vertikal dan warna keperakan.

Habitat asli ikan ini terdapat di Indonesia, tepatnya di Sumatra dan Kalimantan.

Botia Macan termasuk kedalam jenis ikan yang tenang. Hewan ini sangat suka memakan cacing, zooplankton, dedritus, dan hewan kecil yang ada di sungai.

Ikan ini sangat suka beraktivitas di dasar dan mencari makanan.

9. Botia Myanmar

Botia Myanmar

Ikan Botia Myanmar (Botia Kubotai) biasa disebut juga dengan Angelicus Botia atau Angelicus Loach yang habitat aslinya berada di sungai Burma, Myanmar.

Ikan ini bisa tumbuh hingga 13 cm dengan ciri khusus bentuk memanjang, punggung yang melengkung, dan memiliki kepala yang tajam dengan mulut runcing yang dikelilingi dengan duri.

Botia Myanmar memiliki warna tubuh coklat dan emas.

Baca juga: Ikan Botia

Ikan ini memiliki sifat yang damai jika dibandingkan dengan ikan Botia lainnya.

Harga Ikan Botia

harga ikan botia

Jenis Ikan BotiaHarga
Harga Ikan Botia MakrandaRp20.000
Harga Ikan Botia ClownRp35.000
Harga Ikan Botia IndiaRp28.000
Harga Ikan Botia KalimantanRp25.000
Harga Ikan Botia BlueRp50.000

Cara Merawat Ikan Botia

cara merawat ikan botia

Perawatan ikan botia tidaklah sulit, kita hanya perlu memperhatikan akuarium yang dihuni ikan ini.

Karena ikan ini biasanya hidup secara berkolompok, sebaiknya pelihara ikan ini dengan kelompok kecil berjumlah sekitar 5 ekor dalam satu akuarium yang tidak terlalu kecil.

Untuk air akuarium sebaiknya memiliki temperatur 23-27 derajat celcius dan dengan pH air 7 (netral).

Untuk pemberian makan, ikan ini bisa diberi makan 2 kali dalam sehari. Tidak perlu khawatir jika lupa memberi makan ini, karena ikan botia juga biasanya akan memakan sisa makanan yang menempel di bebatuan atau tumbuhan di aquarium.

Oleh karena itu, sebaiknya lengkapi akuarium dengan aksesoris seperti pasir, koral, batu, kayu, dan tumbuhan air.

Makanan Ikan Botia

cacing darah

Pada habitat aslinya, ikan ini merupakan ikan karnivora yang menyantap ikan lebih kecil dan serangga kecil.

Namun ternyata ikan ini juga bisa berselera memakan tanaman air, khususnya tanaman dengan daun yang lembut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ikan ini merupakan ikan omnivora yang dapat melahap aneka jenis makanan.

Ikan Botia sangat suka makan makanan hidup seperti siput, cacing darah, udang, dan cacing tubifex.

Sementara untuk makanan dari tanaman biasanya para pecinta ikan hias memberi makan potongan mentimun, daun selada, bayam, dan tablet khusus.

Cara Membedakan Jenis Kelamin Ikan Botia

perbedaan botia jantan dan betina

Untuk dapat membedakan antara ikan Botia jantan dan betina tidaklah susah, kita dapat dengan mudah membedakan jenis kelaminnya hanya dengan melihat fisiknya saja.

Ikan Botia dengan jenis kelamin jantan biasanya memiliki sirip ekor yang lebih panjang jika dibandingkan dengan ikan Botia betina.

Selain itu, ikan Botia betina cenderung memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping jika dibanding dengan ikan jantan.

Cara Budidaya Ikan Botia

budidaya ikan botia

Memijahkan ikan Botia memang cukup sulit untuk dilakukan, karena pada habitatnya ikan ini memiliki musim tersendiri untuk berkembang biak.

Selain itu ikan ini juga akan bermigrasi ke tempat lain untuk melakukan pembuahan. Setelah proses pemijahan selesai ikan ini akan kembali ke tempat asalnya.

Biasanya budidaya ikan ini dibantu dengan menggunakan suntikan hormon khusus.

Sementara ikan Botia yang siap untuk berpijah pada umumnya memiliki panjang sekitar 15 cm hingga 20 cm.

Setelah kalian membaca semua tentang Ikan Botia di atas, mungkin kini kalian semakin ingin untuk memelihara Ikan Botia dengan berbagai jenis ini.

Hewany adalah website yang menyajikan konten edukasi satwa (khususnya hewan peliharaan) yang mudah dipahami oleh pemula sekalipun. Artikel yang ada di website ini merupakan hasil dari pengalaman, dan pendapat dari sumber yang terpercaya.

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar