Keracunan pada kucing memang kerap sekali terjadi. Penyebab kucing keracunan ini dipicu oleh berbagai hal, namun penyebab paling sering yaitu karena menelan bahan tertentu.
Kondisi ini memang sebaiknya segera ditangani secepat mungkin, supaya kondisi tidak semakin parah. Bahkan, bisa saja hal ini mengakibatkan kematian.
Karena jika kucing keracunan, kucing bisa menyerap dan inhalasi zat berbahaya.
Bahan berbahaya tersebut antara lain berasal dari tumbuhan, makanan, obat-obatan, insektisida, dan bahan kimia lainnya.
Gejala Keracunan Pada Kucing
Gejala keracunan pada kucing biasanya akan berdampak pada sistem pencernaan kucing, gangguan pernapasan, dan juga gangguan neurologis.
Bahkan, hal ini bisa saja membuag kucing meninggal.
Dari dampak racun tersebut nantinya akan memunculkan gejala yang berbeda-beda.
Berikut ini gejala-gejala yang muncul pada kucing yang mengalami keracunan, antara lain:
- Perilaku berubah menjadi cemas dan bingung
- Muntah
- Demam
- Gerakan tidak stabil
- Keluar air liur berlebihan dari mulut
- Kucing Mencret
- Batuk dengan nafas yang terengah-engah
- Peradangan pada kulit
- Bersin
- Kehilangan kesadaran
Penyebab Keracunan pada Kucing
1. Bulu yang terpapar racun
Kucing merupakan hewan yang terkenal sangat peduli terhadap dengan kebersihan. Hal ini ditandai kebiasaan kucing yang sering membersihkan tubuh dengan menjilati bulunya.
Tapi ternyata, hal itu bisa menyebabkan kucing mengalami keracunan akibat bulu yang sudah terpapar racun.
2. Terkena zat kimia berbahaya
Mungkin sebelumnya kucing melakukan aktivitas atau tertidur di tempat yang mengandung bahan kimia, seperti zat kapur, pengusir serangga, atau zat yang lainnya.
Bahan-bahan tersebut secara tidak langsung akan menempel pada bulu kucing yang nantinya bisa saja ia jilati.
3. Makanan beracun
Makanan yang bisa meracuni kucing di antaranya mengandung xylitol, bahan kimia, coklat, dan lain sebagainya.
4. Menghirup bahan kimia pembersih
Kucing yang menghirup bahan kimia dengan kandungan yang cukup keras ternyata bisa meracuni tubuhnya.
Contohnya adalah semprotan pengusir nyamuk, pembersih rumah, dan bahan-bahan kimia lain dengan bau menyengat.
Cara Mengatasi Kucing yang Keracunan
Sebetulnya cara terbaik mengobati kucing yang mengalami keracunan ialah membawa ke dokter hewan dengan segera.
Dengan begitu, dijamin kucing akan mendapatkan diagnosa serta penanganan yang tepat.
Kucing yang keracunan harus diketahui dulu penyebabnya apa, sehingga kemudian diberikan penanganan.
Cara-cara di bawah ini bisa sangat membantu jika memang tidak ada waktu ke dokter hewan dengan waktu yang cepat.
Beberapa cara mengobati kucing yang keracunan, antara lain:
1. Bawa Kucing ke Tempat dengan Kualitas Udara yang Baik
Ketika mencurigai kucing mengalami keracunan, lakukan pertolongan pertama dengan memindahkan ke tempat terbuka dengan udara yang baik. Hal ini dapat membantu kucing agar menjadi lebih tenang.
Kucing yang terkena racun akan banyak melakukan gerakan, hal itu bisa membuat zat berbahaya di dalam tubuhnya lebih cepat menyebar.
2. Menghubungi atau Pergi ke Dokter Hewan
Cara kedua adalah bisa dibilang sebagai cara yang paling tepat untuk dilakukan. Segera bawa kucing ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Namun, jika tidak memungkinkan, bisa dengan menghubungi dokter hewan melalui telepon. Melalui komunikasi ini, dokter akan memandu untuk melakukan pertolongan pada kucing keracunan.
3. Mendiagnosis Sendiri Kucing yang Terkena Racun
Melakukan diagnosis racun juga menjadi cara efektif untuk mengobati kucing.
Caranya, ketahui terlebih dulu apa yang kucing lakukan sebelum memperlihatkan gejalanya.
Apa yang telah kucing lakukan dan apa yang ia makan sebelumnya patut diketahui.
Setelah menelusur riwayat dari aktivitas kucing tersebut, kemungkinan akan bisa mudah untuk mengetahui apa yang menjadi racun bagi kucing, bagaimana cara pengobatan, dan perawatannya.
4. Tidak Memberikan Obat Rumahan
Sangat tidak dianjurkan untuk memberikan obat rumahan saat kucing mengalami keracunan.
Hal ini justru akan memperparah kondisi tubuh kucing. Ini karena dosis dan fungsi obat tersebut akan berbeda kebutuhannya.
Mungkin saja fungsi obat tersebut sama, namun tidak menjadi hal yang tidak mungkin kalau salah konsumsi akan membuat komplikasi pada kucing.
Tentu hal ini akan sangat berbahaya bagi kesehatan kucing. Bahkan jika tidak tertolong, keselamatan nyawanya akan terancam.
5. Menggunakan Activated Charcoal
Setelah kucing mengalami muntah, sebagian racun mungkin sudah bisa dikeluarkan dari tubuh. Lalu, berikan activated charcoal atau arang aktif untuk mengurangi penyerapan racun.
Arang aktif juga dapat mencegah zat beracun menjalar ke bagian tubuh lainnya. Tapi harus diingat, pemberian activated charcoal ini harus sesuai dosis, ya!
6. Memeriksa Bulu kucing
Bulu bisa menjadi salah satu faktor pemicu keracunan pada kucing.
Seperti telah diketahui, kucing memang suka menjilati bulunya sendiri. Nah, jika terdapat bahan racun pada bulu ini, kemungkinan bisa ikut tertelan ke dalam perut.
Oleh karena itu, memeriksa bulu kucing bisa dilakukan untuk memastikan zat apa yang membuat ia keracunan.
Jika memang terdapat bahan beracun pada bulu, segera lakukan pembersihan dengan memandikannya ketika ia sudah mulai lebih baik (minimal kucing sudah tidak muntah-muntah).
Pembersihan dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan bulu dari racun.
7. Memberikan Air
Pemberian air pada kucing sangat membantu memperbaiki kondisi tubuh.
Hal ini dikarenakan air bisa membantu mengeluarkan racun-racun yang telah menyebar ke tubuh. Jadi, kucing yang keracunan akan lebih baik jika diberikan minum air yang banyak.
Kucing yang keracunan juga akan banyak mengeluarkan air karena muntah. Adanya pasokan air yang diberikan kepadanya akan mengurangi dehidrasi atau kekurangan air pada kucing.
8. Memberikan Susu, Air Kelapa, dan Telur
Jika kucing telah dipastikan mengalami keracunan, memberikan susu dengan kandungan lemak yang tinggi padanya akan membantu menetralisir racun.
Pasalnya, susu dengan lemak tinggi akan menetralkan racun dalam tubuh kucing. Racun dalam tubuh dapat keluar melalui muntah atau kencing.
Selain susu, air kelapa juga dipercaya dapat menetralisir racun. Jadi, berikanlah air kelapa agar bisa diteguk oleh kucing yang keracunan.
Telur juga dapat membantu mengeluarkan racun dari dalam tubuh kucing. Namun, yang digunakan untuk mengobatinya adalah kuning telur.
Pisahkan kuning telur dari putih telur. Kemudian berikan kuning telur tersebut dengan menyuapinya pada kucing yang terkena racun.
9. Memaksa Kucing supaya Muntah
Memaksa kucing untuk muntah memang terdengar menyakitkan. Namun, sebenarnya hal ini justru membantu kucing untuk mengeluarkan racun.
Kucing dapat dipaksa muntah dengan menggunakan hidrogen peroksida (H2O2).
Penggunaan hidrogen peroksida harus sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan. Dosis yang dianjurkan adalah sekitar 3% saja untuk 2 – 4 ml per kilogram berat kucing.
Namun, ada yang harus diperhatikan sebelum menggunakan cara ini.
Apabila kucing mengalami keracunan akibat asam, cara ini tidak boleh dilakukan. Jika tetap dipaksa untuk muntah, justru akan memperburuk kondisinya.
Jika kucing tersayang mengalami gejala-gejala terkena racun seperti di atas, sebaiknya segera lakukan penanganan yang tepat dan cepat.
Memang yang paling tepat adalah dengan membawa kucing ke dokter hewan.
Tapi jika tidak memungkinkan mendapatkan klinik dokter hewan, bisa melakukan cara-cara yang bisa dilakukan mandiri seperti di atas dengan hati-hati.