Ikan pedang disebut juga sebagai swordtail yang memiliki nama latin Xiphophorus Helleri. Xiphophorus sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu xiphos yang artinya pedang dan phoros yang artinya dibawa.
Sedangkan Heller adalah nama dari seseorang yang menangkap ikan ini pertama kalinya di danau Meksiko pada tahun 1848. Ikan ini berasal dari keluarga Poeciliidae.
Ikan ini sudah sangat populer di kalangan para pecinta ikan hias, pasalnya mereka memiliki ekor yang unik menyerupai pedang dan mereka juga tersebar sangat luas.
Tubuh ikan ini memanjang dengan ekor yang tak kalah panjang menyerupai pedang. Tubuh ikan ini dapat tumbuh hingga 12 cm untuk betinanya dan 11 cm saja untuk pejantannya.
Warna tubuh dari ikan ini beragam sekali, namun yang paling mendominasi adalah warna merah dengan ekor hitam. Ikan unik ini dapat hidup hingga 3 – 5 tahun di dalam akuarium jika dirawat dengan baik.
Ikan ini termasuk ikan yang pendiam, namun pada kenyataannya ikan ini tidak demikian. Mereka dapat bersifat agresif terhadap sesamanya. Hal ini tergantung dari karakter masing – masing ikan pedang.
Namun tenang, ikan ini masih dapat disatukan ke dalam akuarium dengan beberapa ikan hias kecil lainnya seperti ikan tetra, ikan angelfish, kuhli loach, kribensis, dan lain sebagainya.
Selain itu, ikan ini juga bukanlah ikan yang penuntut soal makanan. Ikan pedang dapat makan apa saja yang diberikan oleh pemiliknya seperti makanan hidup, makanan buatan, dan makanan beku.
Namun asupannya juga mesti diperhatikan dan menu dari makanan juga harus bervariasi.
Kalian juga harus memperhatikan kandungan gizi, review konsumen lain, dan dampak dari makanan tersebut terhadap kebersihan akuarium.
Jenis Ikan Pedang
Terdapat banyak sekali jenis ikan pedang di dunia ini, namun hanya ada beberapa jenis saja yang populer di kalangan para pecinta ikan hias.
Berikut adalah beberapa contoh jenis ikan pedang yang populer di kalangan para pecinta ikan hias :
1. Platy Pedang
Ikan Platy Pedang merupakan ikan pedang dari jenis Platy.
Ikan ini biasa dipelihara didalam akuarium atau aquascape karena bentuk dan warnanya yang indah.
Ikan Platy Pedang memiliki ciri khusus pada bagian ekornya yang memiliki bentuk lancip dan panjang seperti pedang.
2. Green Swordtail
Seperti namanya, Green Swordtail yaitu ikan pedang dengan warna dominan hijau.
Sementara pada bagian sirip dan ekor atas biasanya memiliki warna transparan yang agak kehijauan.
Tentu saja, ekor ikan ini memiliki bentuk seperti pedang pada ekor bagian bawahnya.
Ekor tersebut memiliki warna hijau terang yang membuatnya sangat cantik jika di pelihara di akuascape dengan tema bebatuan.
3. Yellow Swordtail
Yellow Swordtail merupakan jenis ikan pedang dengan warna tubuh kuning menyala dan biasanya terdapat warna hitam di bagian ujung tubuh sebelum ekor.
Ikan Swordtail yang satu ini sangat mudah ditemukan di pasaran.
4. Albino Swordtail
Albino Swordtail adalah ikan pedang albino dengan warna putih di sekujur tubuh dan juga warna merah pada bola matanya.
Ikan Swordtail jenis albino ini memiliki harga jual yang lebih mahal karena memang sangat jarang ditemukan.
5. Albino Blood Red Swordtail
Albino Blood Red Swordtail merupakan ikan pedang yang hampir sama dengan albino namun memiliki warna merah darah di seluruh tubuhnya termasuk sirip dan juga ekor.
Ikan Swordtail ini juga cukup sulit ditemukan di pasaran karena budidayanya yang cukup sulit.
6. Panda / Oreo Swordtail
Panda Swordtail atau Oreo Swordtail merupakan ikan pedang dengan corak warna putih dan hitam layaknya seekor panda.
Ikan ini memiliki paduan warna putih hitam yang sangat menawan sehingga cukup banyak dicari dan diminati.
7. Sanke Swordtail
Sanke Swordtail merupakan ikan pedang dengan warna campuran putih, merah, oranye, dan hitam.
Corak warna tersebut kurang lebih mirip seperti corak warna pada ikan koi.
8. Pineapple Swordtail
Pineapple Swordtail yaitu ikan pedang dengan warna dasar yang mirip dengan buah nanas. Karena itulah mengapa ikan ini disebut dengan nama Pineapple Swordtail.
Ikan ini tergolong cukup aktif namun tidak merusak karena ukurannya yang kecil. Oleh karena itu sangat cocok untuk memelihara ikan ini di dalam aquascape.
9. Kohaku Koi
Kohaku Koi murupakan ikan pedang air tawar dari keluarga koi yang memiliki bentuk ekor seperti pedang pada ekor bagian bawah dan atasnya.
Berbeda dengan ikan pedang lain yang hanya memiliki bentuk ekor seperti pedang pada bagian bawah saja.
10. Kohaku Wagtail
Kohaku Wigtail merupakan jenis ikan pedang yang hampir sama dengan kohaku koi.
Perbedaanya yaitu pada bagian sirip dan ekor ikan ini memiliki warna dasar hitam pekat yang menawan.
11. Hamburg / Berlin
Ikan Hamburg atau Berlin termasuk kedalam salah satu ikan pedang yang cukup sulit untuk ditemukan di pasar Indonesia.
Ikan ini memiliki corak warna yang sangat menarik apalagi jika terkena sinar lampu akuarium.
12. King Lyretail
King Lyretail adalah ikan pedang termahal diantara ikan pedang yang lainnya. Pasalnya ikan pedang jenis ini cukup sulit untuk dibudidayakan. Di Amerika harga dari ikan pedang jenis ini dapat mencapai 10 – 40 USD per ekor atau sekitar Rp100.000 – Rp600.000.
Budidaya Ikan Pedang
Ikan pedang termasuk ke dalam ikan yang mudah berkembang biak, tangguh, dan tahan dari segala penyakit. Dengan demikian, ini dapat menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan bagi kita.
Pasanya permintaan pasar terhadap ikan ini cukup banyak.
Ikan pedang jantan memiliki ekor pedang dengan tubuh yang ramping dan sirip dubur yang sudah mengalami modifikasi menjadi gonopodium.
Ikan pedang betina memiliki ekor tanpa pedang dengan tubuh yang bulat dan sirip anal yang tampak lebih besar.
Cara budidaya ikan pedang tidak jauh berbeda dengan jenis ikan kecil lainnya, yaitu:
- Sediakan kolam / bak akuarium, ukuran bebas, tergantung dari jumlah ikan yang akan diternak.
- Kedalaman air 40 – 50 cm aja, Sediakan jaring dengan ukuran lubang yang kira-kira anakan bisa masuk, tapi indukan tidak bisa menerobos. Tujuan penggunaan jaring ini adalah untuk menghindari termakan nya anakan oleh induknya.
- Pilih Indukan yang baik / tidak cacat dan benar-benar siap kawin, dengan perbandingan pejantan 1 (satu) ekor, dan betina 5 (lima) ekor.
- Sebelum Indukan dimasukan ke kolam, persiapkan dulu airnya, cari daun ketapang kering , cuci dan masukkan ke air kolam. Setelah 2-3 hari air akan berubah coklat, masukkan indukkan ke dalam jaring yang terendam air.
- Kasih makan indukan sehari 2 kali secukupnya.
- Setelah terjadi perkawinan, akan terlihat perut betina membesar. Pada saat itu ambil pejantannya, karena pejantan lebih agresif dalam memangsa anakan nya.
- Indukan betina yang sudah melahirkan anaknya segera di ambil. Persiapkan untuk perkawinan berikutnya.
- Beri makan anakan dengan kutu air atau makanan ikan yang sudah kita buat agak lebih halus.
- Selalu perhatikan kebersihan air.
Tips Merawat Ikan Pedang
Ikan pedang biasanya hidup di area danau, rawa, maupun laguna. Namun ikan ini juga dapat hidup di dalam akuarium. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kalian memeliharanya di dalam akuarium.
Berikut adalah tips untuk merawat ikan pedang di dalam akuarium :
- Pastikan akuarium berukuran 10 gallons atau sekitar 40 liter air. Semakin besar ukurannya, maka semakin bagus.
- Usahakan terperatur airnya antara 22 – 26 derajat Celcius dengan pH 6.8 – 7.8.
- Gantilah air minimal 20% setiap minggunya. Dengan cara memasang filter di akuarium.
- Design akuarium dengan tumbuhan yang sedikit lebat. Hal ini berfungsi untuk bersembunyi ikan pedang betina ketika mereka merasa terganggu oleh pejantannya. Selain itu ini juga baik untuk proses pemijahan dan juvenil ikan dapat langsung berlindung di dalamnya.
- Berilah mereka makanan yang bervariasi dengan memperhatikan asupan, kandungan gizi, review konsumen lain, dan dampak dari makanan tersebut terhadap kebersihan akuarium.
- Tutuplah akuarium kalian. Karena ikan ini termasuk ikan yang aktif dan pelompat yang handal.
- Peliharalah ikan ini lebih banyak betinanya dibanding dengan pejantannya. Karena jika betina lebih sedikit, maka jantan akan mengganggu si betina hingga akhirnya betina stress dan mati.
- Usahakan memelihara ikan ini hanya dengan satu pejantan saja. Karena jika dua, mereka cenderung tidak dapat hidup rukun. Mereka dapat saling mengejar dan berkelahi hingga akhirnya cedera dan depresi sendiri.